Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Tayangan wawancara Metro TV dengan Allan Nairn, wartawan lepas dari Amerika Serikat mendapat tanggapan negative dari kubu Prabowo. Metro TV dianggap sudah ditunggangi phak asing yang ingin intervensi proses pilpres.
Hal itu disampaikan salah seorang tim pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen (Purn) TNI Suryo Prabowo. Menurutnya, tayangan tersebut membuktikan jika selama ini ada kekuatan asing yang ingin menjegal Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
“Tayangan seperti itu membuktikan kepada kita bahwa benar ada pihak asing yang tidak senang bila Indonesia dipimpin oleh presiden yang berkarakter, tegas dan kuat seperti Prabowo,” ujar Suryo Prabowo, Jumat (4/7/2014).
Suryo menegaskan, Metro TV memang dikenal sebagai stasiun televisi yang terdepan memberitakan berita positf tentang Jokowi dan berita negatif tentang Prabowo Subianto. Sebab Metro TV dimiliki oleh Surya Paloh yang merupakan Ketua Umum Partai NasDem sebagai pendukung Jokowi-JK.
“Ini tragedi bagi kehidupan pers nasional. Stasiun TV yang bersiaran gunakan frekuensi sebagai kekayaan terbatas milik publik digunakan untuk kepentingan asing. Sekarang terbongkar sudah, restorasi yang digagas Surya Paloh cuma isapan jempol saja. Sepertinya dia panik dengan dukungan Prabowo yang terus meningkat sehingga perlu minta bantuan asing. Orang seperti ini kalau diberi kekuasaan bisa habis Indonesia dijual,” katanya.
Suryo menduga langkah Metro Tv mewawancarai Allan Nairn disebabkan kepanikan yang luar biasa di dalam internal koalisi PDI Perjuangan dan NasDem menjelang Pilpres.(wb/fer)