TRANSINDONESIA.CO – Sedikitnya 15 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda Nusa Tenggara Barat berunjuk rasa di perempatan Karang Jangkong Kota Mataram untuk mendukung pemilu damai dan bersih pada pemilu presiden 9 Juli 2014.
Koordinator Lapangan Hendrikus Stifa di Mataram, Sabtu (5/7/2014), mengatakan, aksi ini mereka lakukan untuk mengajak seluruh komponen masyarakat di NTB menjaga keberlangsungan pilpres, sehingga bisa berjalan dengan tertib dan lancar.
“Demokrasi yang terwujud dalam pemilihan langsung sejak awal orde reformasi hingga saat ini membuktikan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. Oleh karena itu tujuan dari pemilu adalah menciptakan martabat dan kondusivitas bangsa,” ujar Hendrikus dalam orasinya.
Oleh sebab itu, untuk menghindari adanya kecurangan dalam pemilu yang berakibat pelaksanaan pemilu tidak berjalan damai dan bersih, mereka meminta kepada Komisi Pemilihan Umum untuk tetap menjalankan tugas sesuai amanat undang-undang dan meminta Bawaslu isa bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran kampanye yang kerap terjadi agar tercipta demokrasi bermartabat dan mulia.
Selain itu, mereka juga meminta kepada pihak keamanan TNI dan Polri untuk tetap menjaga netralitas dan keamanan agar terwujudnya iklim yang kondusif.
Bukan hanya itu, dalam orasinya ia juga mengimbau kepada komponen masyarakat, baik tokoh agama, tokoh adat, maupun tokoh pemuda untuk tetap memberikan arahan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih sesuai hati nurani serta tidak bersikap jumawa ketika menang dan tetap berbesar hati ketika kalah.
“Kami juga meminta media masa untuk tetap mengontrol berlangsungnya pilpres dan tak lupa menyampaikan informasi kepada publik secara transparan, seimbang, akuntabel dan tanpa tendensi politik dan ekonomi sesuai kode etik pers,” ujarnya.
Untuk itu, sebagai organisasi mereka berjanji akan mengawal pelaksanaan Pilpres 9 Juli secara aktif, sehingga dapat terwujud pemilu yang damai dan bersih.
“Karenanya kami mendorong penyelenggara pemilu untuk berikap netral, demi terciptanya pemilu yang bermartabat dan berkualitas,” kata koordinator umum Johannes Amekae.(ant/sun)