Ilmuwan Sarankan Kerja 4 Hari Seminggu Saja

ilustrasi-ilmuwan

TRANSINDONESIA.CO – Umumnya, di Indonesia dan dunia, seorang pekerja bekerja lima atau enam hari seminggu. Akibatnya, satu hari di akhir pekan tak pernah dilewatkan untuk dipakai istirahat.

Untuk itu, ilmuwan menyarankan agar kita habiskan waktu empat hari seminggu saja untuk bekerja sehingga stres terhindarkan.

“Bekerja empat hari seminggu dirasa cukup untuk membuat pekerja lebih menikmati kehidupan mereka. Waktu libur bisa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga dan berolahraga,” ungkap Profesor John Aston, Presiden UK Faculty of Public Health, seperti dikutip Daily Mail.

Saran yang diungkapkan Aston tentu beralasan dengan melihat bagaimana pola kerja “gila” yang dilakukan pekerja.

“Lihat bagaimana pekerja menjalani kehidupannya sekarang. Pekerja sering merasa tertekan dan stres. Ini jadi masalah kesehatan mental serius yang perlu diperbaiki sistem kerjanya,” tutur Aston.

Selain kesehatan mental yang kurang baik, tekanan darah tinggi juga jadi salah satu masalah kesehatan yang dialami pekerja. Di Inggris sendiri, 1 dari 3 pekerja menderita tekanan darahnya tinggi.

Padahal tekanan darah tinggi bisa jadi “silent killer” hadirnya serangan jantung dan stroke. Serta dapat merusak mata dan ginjal.

Meski saran Profesor John Aston sepertinya sulit diwujudkan di Indonesia, mungkin bisa jadi pertimbangan para pengambil keputusan di negeri ini.(lp/sis)

Share