TRANSINDONESIA.CO – Ribuan lembaran surat suara pemilu presiden 9 Juli mendatang ditemukan rusak di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Komisioner KPU Kabupaten Trenggalek Suripto, Jawa Timur, mengeluhkan rendahnya kualitas surat suara tersebut.
“Ya, kualitas surat suara memang kurang bagus,” kata Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Suripto, Sabtu (28/6/2014).
Keluhan itu mengacu pada hasil sortir 576.956 surat suara yang dilakukan 100 tenaga kerja kontrak yang disewa KPU Trenggalek.
Komisioner Bidang Logistik KPU Trenggalek, Gembong Derita Hadi menyebut penyebab kerusakan logistik surat suara bervariasi.
Selain ditemukan robek pada bagian tepi atau berlubang di bagian dalam kertas suara, kerusakan logistik pemilu presiden juga dikarenakan tinta warna pada gambar pasangan capres tembus hingga bagian belakang.
Ia menduga penyebab kerusakan terjadi sejak dalam proses pengepakan dalam kardus di perusahaan percetakan yang ditunjuk KPU pusat, atau bahkan akibat kualitas percetakan yang tidak sesuai standar.
Pasalnya, bahan kertas diduga juga lebih tipis dibanding kertas surat suara yang digunakan dalam pemilu legislatif 9 April 2014.
“Kami tidak berwenang mengomentari masalah ini karena KPU Trenggalek dalam hal ini hanya sebagai penerima. Penunjukan percetakan ditentukan langsung oleh KPU pusat,” kilah Suripto.
Ia menegaskan, seluruh kertas surat suara yang tidak sempurna kemudian disortir dan dianggap sebagai logistik surat suara rusak. KPU Trenggalek selanjutnya akan mengajukan surat suara pengganti untuk memenuhi kebutuhan logistik Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
Sesuai daftar pemilih tetap (DPT) pilpres di Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 565.643 orang, jumlah logistik surat suara yang diterima KPU berikut surat suara cadangan diperkirakan mencapai 576.956 lembar.
Pemilu Presiden dijadwalkan pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta Joko Widodo-Jusuf Kalla.(ant/ats)