TRANSINDONESIA.CO – Pasar tradisionil Dwikora, Kelurahan Suka Dame Parluasan, Kota Pematangsiantar, Sabtu (21/6/2014) subuh, terbakar.
Api menghanguskan kios di blok penjualan kebutuhan sandang yang diperkirakan mencapai ratusan dan juga 30-an kios di blok kelontong.
Enam unit rumah toko (ruko) di Jalan Patuan Nagari bersebelahan dengan blok sandang, juga tidak dapat diselamatkan petugas pemadam kebakaran.
Petugas Pemadam Kebakaran dari PT STTC dan Pemkot Pematangsiantar yang mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran kewalahan memadamkan amukan api.
Personil Polres Pematangsiantar kerja keras mengatur arus lalu lintas seputar lokasi yang dipadati ribuan orang yang ingin menyaksikan peristiwa ini.
Sementara pemilik kios yang terbakar dan pedagang lainnya berupaya menyelamatkan barang dagangan sehingga suasana menjadi kacau.
Mereka meletakkan barang dagangan yang bisa diselamatkan di Jalan Patuan Nagari dan Jalan Patuan Anggi untuk kemudian dibawa ke rumah masing-masing.
“Sewaktu saya sampai, kira-kira pukul 05.00 WIB, api telah membesar di dua kios yang jual pakaian bekas,” kata Safrul (21 tahun), warga Kelurahan Baru.
Maringan Hutapea, pedagang kelontong hanya bisa pasrah dengan musibah yang menimpanya untuk kedua kalinya.
“Tahun 2010 kios kami juga terbakar,” ujar pria 40-an tahun yang masih mencari sisa barang di puing-puing kiosnya.
Pedagang kain marga Silaen menyampaikan, rata-rata pedagang kain baru menambah stok menjelang bulan Ramadhan.
“Untuk persiapan Hari Raya, kita tambah dagangan dengan harapan mendapat keuntungan, tetapi takdir berkata lain,” ujarnya lirih.
Belum ada keterangan resmi dari pihak terkait. Diperkirakan kerugian yang diderita pedagang di pasar tradisionil ini mencapai miliaran rupiah, tidak ada korban jiwa dan asal api masih dalam penyidikan pihak kepolisisan.(ant/dhon)