Gelombang Tinggi, ASDP Kupang Hentikan Pelayaran

Gelombang di Merak-Bakauheni 2 MeterGelombang laut tinggi akibat cuaca angin kencang.(ilustrasi)

 

TRANSINDONESIA.CO – PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menghentikan operasional kapal untuk semua rute pelayaran karena cuaca angin kencang yang memicu tinggi gelombang sejak akhir pekan lalu.

“Selama belum ada informasi lanjutan dari BMKG setempat bahwa kondisi cuaca angin kencang dan gelombang tinggi kembali normal, selama itu pula pelayaran tetap dihentikan untuk semua rute,” kata Supervisor ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Hermin Welkis di Kupang, Selasa (10/6/2014).

Sehingga kepada para pengguna jasa pelayaran Ferry, diminta untuk tetap mentaati kebijakan ini untuk keamanan dan keselamatan bersama, sebab hal ini bukan keinginan ASDP atau BMKG tetapi kondisi alam.

Cuaca ekstrem berupa angin kencang selama sepekan itu dipicu tekanan rendah yang terbentuk di Laut Timor antara wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Australia.

Ia mengatakan tekanan rendah memicu kecepatan angin antara 30 hingga 45 kilometer per jam serta tinggi gelombang antara tiga sampai lima meter terjadi Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Laut Timor.

“Kondisi ini menjadi rujukan manajemen untuk tidak mengoperasikan kapal-kapal motor penyeberangan ke wilayah perairan yang kondisinya ekstrem,” katanya.

Ia menjelaskan, PT ASDP selalu patuh pada apa yang disampaikan BMKG karena perusahaan ini sangat mengutamakan keselamatan. Pelayaran bukan hanya semata-mata mengejar keuntungan.

“Kami hadir untuk melayani masyarakat bukan hanya untuk mengejar keuntungan. Karena itu keselamatan pelayaran baik untuk penumpang maupun kapal tetap menjadi perhatian utama kami,” katanya.

Dia menyebut informasi terkini dari BMKG Kupang, menyebutkan tinggi gelombang di perairan NTT saat ini sudah turun dari lima meter menjadi 2,5 meter.

Karena itu, jika kondisi tersebut masih berlangsung (normal 2,5 m) hingga ajang Magrib maka pihak ASDP Cabang Kupang akan memberangkatkan kapal-kapal feri sesuai jadwal dan lintasannya masing-masing mulai besok, Rabu, 11 Juni 2014.

Sebab kendaraan yang antri sebanyak 45 unit itu memuat sembako sudah menumpuk di Pelabuhan Bolok sejak Jumat, 6 Juni 2014 karena kapal feri tidak bisa berlayar. Tinggi gelombang sesuai informasi dari BMKG sejak Jumat hingga kemarin berkisar 2,5 hingga 5 meter.

“Saat ini sudah mulai menurun menjadi 2,5 meter saja, karena itu besok kita akan memberangkatkan kapal feri sesuai jadwal dan tujuan masing-masing,” katanya.

Sejak hari Jumat, 6 Juni 2014, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Kupang menghentikan seluruh penyeberang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keputusan ini diambil menyusul cuaca yang kurang bersahabat yakni tinggi gelombang berkisar dua hingga lima meter.

Dia menjelaskan, semua kapal Feri yang ada dalam tanggungjawab PT ASDP Kupang sebanyak tujuh unit. Saat ini enam unit sedang berlabuh di pelabuhan penyeberangan Bolok, sedangkan satu unit lainnya tertahan di pelabuhan Waingapu, Sumba Timur.

“Kapal itu seharusnya berlayar kembali ke Kupang pada hari Jumat lalu, namun karena cuaca tidak bersahabat maka kapal itu masih berlabuh di Waingapu,” katanya.(ant/sun)

Share