Gedung Dirlantas Polda Metro Jaya yang juga dikenal dengan Gedung ‘Biru’.(yan)
TRANSINDONESIA.CO – Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs Restu Mulya Budiyanto sidak ke samsat-samsat diwilayah Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, ancam anak buahnya yang melakukan punglitan liar (pungli) ditindak tegas.
“Akan kita tindak dan diberikan sanksi,” kata Restu seperti dikutip dari Poskota.co, Rabu (4/6/2014).
Restu yang baru usai blusukan ke kantor samsat Jakarta Selatan itu mengaku akan memberantas dan tindakan anakbuahnya yang pungli dan tidak membenarkan perbuatan tersebut.
“Masyarakat diminta untuk melaporkan bila menemukan pungli terjadi dalam pengurusan surat-surat kendaraan,“ kata mantan Karosarpas Polda Kalimantan Timur itu.
Dari pantuan, saat Restu blusukan ke Samsat Jakarta Selatan sempat membuat panik sejumlah petugas. Dirlantas pun masuk ke ruang Kasie STNK Kompol Ojo Ruslani di lantai 3.
“Kita buktikan ucapan Dirlantas, ucapan itu pasti dicatat mbaurekso (penunggu) lingkungan Polda Metro Jaya,” kata H. Miung, pawang lelembut lingkungan Polda.
Praktek pungli dilingkungan Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya, sudah bukan rahasia umum, dan sudah menggurita.Misalnya, salah satu bentuk pungli terlihat didalam pengurusan mutasi kendaraan luar daerah di samsat Jakarta Barat WP diminta uang Rp350 ribu, padahal, biaya mutasi yang diatur didalam PP Nomor 50 tahun 2010 tentang jenis dan tarif Pendapatan Negara Bukan Pajak(PNBP) hanya Rp75 ribu.
Wajib pajak juga diminta uang Rp5000 oleh petugas loket khusus (loksus) komputer, dan untuk mengambil arsip STNK kendaraan petugas menarik pungli Rp10.000. Bentuk praktek pungli ini sepertinya terjadi di semua samsat.Namun, sikap tegas Restu untuk membersihkan tubuh Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya dari berbagai pungli ditunggu-tunggu masyarakat.
Tak Mampu Atasi Kemacetan
Sementara itu, masyarakat menilai Dirlantas Polda Metro Jaya tidak mampu mengatasai kemacetan yang tiap hari semakin parah.
“Bagaimana mau lancar, di depan Komadak (Polda Metro Jaya, red) sendiri tiap saat macet. Kalau didpean kantornya polisi saja macet bagaimana ditempat lain,” tutur Zainal salah seorang warga yang setiap pagi dan sore melalui jalan Gatot Subroto dan Sudirman.
Selain itu, masyarakat juga menilai tiap ganti pimpinan apakah itu Kapolda Metro jaya maupun Dirlantas-nya, jalan di dempan Polda Metro itu tak pernah lancar.
“Kapolda atau Dirlantas yang kemaren dengan yang sekarang ini sama saja. Tak bisa mengurai kemacetan. Kita tak bisa berharap banyak, hanya sabar dalam kemacetan setiap hari,” kata Rasudin.(pk/yan)