Pembangunan PLTU Tanjabar Terancam Gagal

pltu-jeparaPLTU Jepara, Jawa Tengah.(ist)

 

TRANSINDONESIA.CO – Pembangunan Pembagkit Listrik Tenaga Uap di Parit Tujuh, Kecamatan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, terancam gagal, karena kontraktor yang selama dua tahun meneken kontrak dengan pihak PLN menyatakan mengundurkan diri dari pekerjaan mega proyek bernilai sekitar Rp50 miliar tersebut.

Padahal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) tersebut sempat digadang-gadang menjadi sumber energi pembangkit listrik andalan bagi Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) guna mengatasi krisis listrik berkepanjangan di daerah berjuluk “Bumi Serengkuh Dayung Serentak Ke Tujuan”.

“Kita kan kekurangan daya listrik, jadi sepatutnya Pemkab mendorong penuh masalah PLTU di Parit 7 itu. Tapi yang kami pantau terkait pembangunan PLTU, kemungkinan ditinjau ulang, karena kontraktornya menyatakan mengundurkan diri,” kata Ketua Komisi III DPRD Tanjabar Ahmad Jahfar, Senin.

Menurut Jahfar, gagalnya pembangunan PLTU itu menjadi masalah yang cukup serius, sebab daya listrik untuk Tanjabar saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Ia menjelaskan, mundurnya pihak kontraktor dikarenakan pada kontrak yang telah disepakati mereka harus mengangkut material lewat laut, sementara kontraktor keberatan karena biaya akan menjadi kali lipat.

“Di kesepakatan kontrak pengangkutan material lewat laut, Pemkab mengambil sikap tegas tetap bersikeras berpedoman pada kontrak itu,” tambahnya.

Pembangunan PLTU tersebut memang sejak awal banyak mengalami kendala, terutama upaya penyelesaian kesepakatan harga jual beli lahan milik warga yang direncanakan untuk lokasi PLTU. Tim PLN Palembang pun sempat turun mendatangi warga Kecamatan Tungkal Ilir untuk mengadakan kesepakatan harga tanah warga untuk pembangunan PLTU.

Pembangunan PLTU diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp50 miliar. Pembangunannya akan dilakukan secara berkelanjutan anggarannya berasal dari APBN Sekretaris Daerah Tanjabar Muklis ketika dikonfirmasi menyatakan masih tetap optimistis pembangunan PLTU tetap berjalan mengingat sudah banyak biaya yang dikeluarkan selama dua tahun proses berjalan.

“Saya tetap mengatakan PLTU itu berlanjut pembangunannya, kalau gagal sayang uang yang telah dikeluarkan selama ini,” katanya.(ant/dri)

 

Share