Pancasila Perlu Dipedomani

pancasila-ideologi-negaraTRANSINDONESIA.CO – Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Prof. Thomas Pentury menyatakan Pancasila sebagai Dasar Negara perlu dipedomani dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai wujud cita-cita proklamasi.

“Pancasila memiliki nilai-nilai luhur dan menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan saat ini,” katanya pada acara pembukaan Kongres Pancasila VI, di Ambon, Maluku, Sabtu (31/5/2014).

Kegiatan yang diselenggarakan Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gajah Mada (UGM) bekerja sama dengan Unpatti dan Pemerintah Provinsi Maluku itu mengusung tema “Penguatan, Sinkronisasi, Harmonisasi, dan Integrasi Pelembagaan serta Pemberdayaan Pancasila Dalam Rangka Memperkokoh Kedaulatan Bangsa”.

Menurut Thomas, di tengah pasang surutnya kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini masyarakat perlu didorong untuk memiliki kesadaran menghayati dan mengamalkan Pancasila sehingga ke Indonesiaan tidak tergerus oleh arus globalisasi.

“Kita secara terus – menerus berupaya mewujudkan kehidupan yang lebih bermartabat sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila,” kata Prof Thomas.

Dikatakan, sebagai wujud komitmen mengamalkan Pancasila, Unpatti menerima kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kongres Pancasila VI dan untuk pertama diselenggarakan di luar pulau Jawa.

“Pernyataan politik yang ingin dikedepankan bahwa sebagai lembaga pendidikan tinggi di Maluku, Unpatti bersama-sama dengan segenap lembaga pendidikan tinggi lainnya senantiasa tetap melaksanakan amanah yang terkandung dalam Pancasila,” ujarnya.

“Kami juga berterima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada PSP UGM yang senantiasa tetap konsisten untuk melestarikan Pancasila juga memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa,” katanya .

Lebih lanjut dia mengatakan, para pendiri bangsa dengan arif mengakui bahwa yang tertuang dalam pembukaan UU Dasar 1945 itu adalah perjuangan pergerakan kemerdekaan yang mengantarkan bangsa Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan.

“Catatan sejarah menunjukkan bahwa perjuangan panjang dari sejarah bangsa ini dimulai dari provinsi Maluku dengan Pahlawan Pattimura yang adalah putra Indonesia asal daerah ini dan namanya diabadikan oleh perguruan tinggi negeri terkemuka di Maluku,” ujar Prof Thomas.

Ia mengakui, penyelenggaraan Kongres Pancasila VI di Unpatti adalah yang pertama dilakukan di luar pulau Jawa, dan merupakan implementasi menghadapi kesenjangan pembangunan dan kemajuan antarwilayah yang masih terus membutuhkan perhatian bersama.

“Diharapkan kerja sama dengan PSP UGM maupun PSP perguruan tinggi lainnya yang didukung oleh semua pihak akan terus menggalang gagasan-gagasan yang cermalang dan visioner sehingga dapat mengatasi persoalan kursial bangsa dan negara,” ungkapnya “Melalui kongres ini pula hendaknya bisa mengangkat citra nusantara sekaligus menusantarakan Pancasila serta menghadirkannya kembali dalam segenap hati sanubari warga bangsa,” tambahnya.

Kongres Pancasila VI menghadirkan pembicara antara lain Prof. Sudjito dari UGM, Dr. Zeth Sahuburua Wakil Gubernur Maluku, Prof. Zamruddin Hasid Rektor Universitas Mulawarman, Marsda (Purn) TNI Isnawan dari Lemhanas.

Selanjutnya, Prof. Thomas Pentury Rektor Universitas Pattimura, Dr. H Werry Darta Taifur Rektor Universitas Andalas Padang, Marsda (Purn) TNI Dr. Koesnadi Kardi Rektor Universitas Pembangunan Nasional Jakarta.

Selain itu, Prof. Kaelan dari UGM, Dr (HC) Karel Albert Ralahalu (Mantan Gubernur Maluku), Prof Karel Sesa Rektor Universitas Cendrawasih, Papua, Prof Aholiab Watloly dari Universitas Pattimura.(ant/kum)

 

Share