Lagi, Empat Pasien Diduga Virus MERS Masuk RSUP Adam Malik Medan

virus h5n1

TRANSINDONESIA.CO – Kembali, empat pasien diduga suspect Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), masuk ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) H Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Jumat (9/5/2014). Masing-masing pasien yakni AP (63), perempuan warga Belawan, pasangan suami istri SN (55) dan SW (51) warga Medan serta MA (71) perempuan warga Medan.

Humas RSUP Adam Malik Medan, Sairi br Saragih, mengatakan, keempat pasien yang kini dirawat di RSUP H Adam Malik ditempatkan diruang infeksi (Eks ruang khusus flu burung-red) RSUP H Adam Malik.

“Rata-rata keempat pasien tersebut mengalami keluhan demam tinggi dan batuk berdahak, sehabis pulang umrah 3 Mei kemarin. Pasien AP masuk ke rumah sakit hari ini pukul 02.00 Wib, rujukan dari rumah sakit Murni Teguh Medan. Sementara itu, pasangan suami istri dan MA masih dilakukan observasi,” katanya kepada ikaberita.com, Jum’at (9/5/2014).

Dijelaskannya, dengan masuknya empat pasien di RSUP H Adam Malik Medan, maka pasien yang diduga suspect virus menjadi enam orang dan kini masih ditangani intensif oleh tim medis.

“Sebelumnya SPG (55) dan SHN (50) yang merupakan warga Kabupaten Deli Serdang, masuk RS Adam Malik Medan, Senin kemarin. Kedua pasien ini masih diduga suspect virus MERS, setelah pulang Umrah dan dengan kondisi demam tinggi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Prof Dr Luhur Soeroso, SpP(K), Kepala Departement/SMF Paru RSUP H Adam Malik Medan menyebutkan, gejala klinis virus MERS, pasien demam tinggi, sesak sehingga dinyatakan keadaan pasien sudah berat menuju tingkatan ARDS (Acquired Respirative Desease Syndrome), yaitu gawat paru akibat adanya pneumonia yang luas sekali.

“Inkubasi virus biasanya terjadi selama 14 hari setelah terinfeksi. Ini berarti, bagi jemaah yang terinfeksi, baru muncul gejalanya setelah selesai perjalanan umroh, atau setelah tiba di tanah air. Gejala MERS CoV ini sama seperti flu burung (H5N1). Rata-rata penderita akan mengalami gejala paru bilateral pneumonia. Tetapi SARS ini sangat mematikan. Sedangkan MERS CoV masih bisa diatasi walaupun berdasarkan kasus yang terjadi, 30 persen penderita meninggal dunia,” tuturnya.(dhona)

Share
Leave a comment