Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan dan Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afianta.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Tren peningkatan kasus perampokan di Sumatera Utara (Sumut)semakin memprihatinkan dalam enam bulan terakhir, dan kasus perampokan bersenjata api seperti terbiarkan.
“Ini keprihatinan kita bersama dengan maraknya kasus-kasus perampokan yang terus berulang di Sumut dan tidak satupun terungkap,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Sahputra Pane kepada Transindonesia.co di Jakarta, Kamis (29/5/2014).
Hal ini kata Neta, menunjukkan ketidakmampuan Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan dalam menjaga keamanan masyarakat Sumut.
“Untuk itu, Masyarakat dan DPRD Sumut harus menyampaikan protes ke Mabes Polri bahwa daerahnya semakin rawan dan darurat perampokan, sementara Poldasu tidak mampu mengendalikannya. Jika Kapoldasu bersikap profesional tentu dia bisa membuat strategi untuk mengatasi aksi-aksi perampokan tsb atau memerintahkan agar dirserse maupun para kapolres untuk segera menangkap para pelaku,” tutur Neta.
Dikatakan Neta, penangkapan para pelaku kejahatan itu perlu dilakukan sesegera mungkin agar ada efek jera sehingga para pelaku lain tidak “mendapat angin” untuk melakukan kejahatan serupa.
“Selain itu Kapolda Sumut bisa memerintahkan bawahannya agar meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan dan kawasan strategi. Tapi semua itu tidak maksimal dilakukan sehingga kasus perampokan terus berulang,” ucap Neta.
Seperti halnya kasus perampokan pada Rabu (28/5/2014) malam, seorang warga Dicky yang sedang jalan bersama pacaranya Khairunnisa alias Icha (19) dirampok dan diperkosa dan sepeda motornya dibawa kabur oleh enam pelaku.
Adanya peristiwa yang memprhatinkan terhadap perampokan dan pemerkosaan yang dialami sepasang keasih Dicky dan Khairunnisa lanjut Neta, membuktikan ketidak mampuan Kapolda Sumut dan Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta dalam menjaga keamanan diwilayah Sumut dan khususnya di Medan.
“Kasus itu jelas makin menakutkan warga Sumut, apalagi terjadi di kota Medan. Jika kasus ini tidak segera diungkap dan pelakunya ditangkap, dikhawatirkan kasus perampokan dengan perkosaan terhadap korbannya ini akan kembali terjadi serta menjadi tren kriminal di Sumut. Bagaimanapun Kapolda Sumut dan kapolretsa Medan harus bertanggungjawab terhadap hal ini. Mabes Polri harus mempercepat pergantian Kapoldasu agar keamanan di Sumut bisa dengan maksimal terjaga,” tegas Neta.(dhon)