Pasokan ayam dan telur aman untuk Bulan Ramadhan.(dok)
TRANSINDONESIA.CO – Ketua Dewan Pembina Pusat Informasi Pasar Unggas Nasional (Pinsar) Hartono memastikan, pasokan daging ayam dan telur untuk Ramadhan dan Lebaran aman. Namun, harga daging ayam dan telur naik pada bulan ini atau sebulan menuju Ramadhan 1435 Hijriah, untuk menyusaikan harga pokok produksi (HPP) petani.
“Pasokan terkendali, masyarakat butuh berapa pun ada cuma harga harus di atas HPP (harga pokok produksi) petani. Ini konsep keadilan sosial,” ujar Hartono, kemaren.
Hartono mengatakan, dalam kondisi normal konsumsi daging ayam per bulannya sekitar 200 ribu ton sedangkan telur 210 ribu ton. Adapun peningkatan permintaan telur justrua sebelum Ramadhan. “Setiap tahun ayam naiknya rata-rata 20%,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, kenaikan harga yang dicatat Kementerian Perdagangan bukan lantaran pasokan berkurang. Namun, sedang ada penyesuaian harga ayam hidup dan telur di tingkat peternak terhadap harga pokok produksi. “Harga pasti naik karena peternak enggak bisa subsidi lagi,” tuturnya.
Sekedar informasi, berdasarkan catatan Kemendag, saat ini harga daging ayam di kisaran Rp28.800 per kilogram sementara telur sekitar Rp19.100/kg. Namun, Pinsar menilai harga normal daging ayam ditingkat konsumen ialah Rp40 ribu sedangkan telur berkisar Rp23 ribu-Rp24 ribu.
Pasalnya, saat ini harga penjualan ayam hidup di tingkat peternak sedang bergerak ke tingkat wajar yakni Rp20 ribu-Rp22 ribu. Sedangkan telur Rp20 ribu. Sebelumnya, peternak unggas merugi karena harga ayam hidup dan telur di bawah rata-rata HPP. Masing-masing HPP Rp18 ribu-Rp18.600 dan Rp17.500.(mtv/lin)