TRANSINDONESIA.CO – Rakyat Swiss hari Minggu (18/5/2014), akan memberikan suara dalam referendum yang mungkin menetapkan upah minimum tertinggi di dunia yaitu hampir 25 dollar per jam.
Serikat-serikat buruh mendukung proposal upah itu karena biaya hidup di Swiss adalah salah satu yang termahal di dunia. Pemerintah dan para pengusaha menentangnya dengan argumen hal itu akan memicu PHK.
Swiss saat ini tidak memiliki ketentuan upah minimum. Berbagai jajak pendapat publik mengindikasikan proposal itu tidak akan lolos.
Referendum nasional lazim di Swiss, yang pemerintah federalnya lemah dengan 26 pemerintah lokal.
Para pemilih hari Minggu juga akan memberikan suara untuk isu-isu lain, termasuk apakah Swiss akan membeli 22 jet tempur baru dari Swedia.(VOA/FEN)