PLN Tutup Pelanggan Industri Pekan Baru

pln pekan baru

TRANSINDONESIA.CO – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kota Pekanbaru, Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), menutup pelayanan sambungan baru untuk pelanggan daya listrik besar atau industri.

“Ini dilakukan sebagai upaya menjaga kecukupan energi listrik terhadap para pelanggan rumah tangga dan industri kecil,” kata Humas PLN Cabang Pekanbaru, Anson di Pekanbaru, Senin (19/5/2014).

Ia mengatakan, kemungkinan penolakan atau penundaan untuk sambungan baru bagi calon pelanggan dengan kapasitas daya listrik tinggi dilakukan sampai adanya optimaliasi produksi energi beberapa waktu ke depan.

Menurut dia, sejauh ini pertumbuhan masyarakat pelanggan PLN di Pekanbaru cukup pesat, bahkan kalangan pengusaha pengembangan atau pembangun perumahan terus bermunculan.

Kondisi demikian menurut dia akan terus “menguras” daya atau beban listrik yang ada, sementara pembangkit masih belum bertambah.

“Makanya, untuk mengantisipasi terjadinya devisit listrik, kami memutuskan untuk menunda sambungan baru bagi calon pelanggan berdaya tinggi atau kalangan industri,” katanya.

Sebelumnya pada akhir Maret 2014, PLN Teluk Lembu di Pekanbaru juga telah mengoperasikan tujuh unit pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) baru dengan kapasitas 50 mega watt.

“Pembangkit ini diharap membuat Kota Pekanbaru tak kekurangan listrik lagi. Terutama di musim kemarau,” katanya.

Keberadaan tujuh pembangkit baru itu menurut dia secara umum mampu mencukupi kebutuhan listrik di Pekanbaru, namun dengan sistem interkoneksi, pembangkit di Riau tidak hanya melayani masyarakat Pekanbaru, tapi juga daerah lainnya di luar Riau.

Data PLN menyebutkan, saat beban puncak, kebutuhan listrik di Pekanbaru mencapai 475 mega watt, sementara pembangkit di Pekanbaru hanya mampu menghasilkan 300 mega watt di masa beban puncak.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT sebelumnya mengatakan, pihaknya turut menginformasikan kebutuhan listrik kedepan.

“Pertumbuhan kebutuhan akan listrik pun sudah disampaikan. Misalnya terkait izin Pemko atas pembangunan gedung berlantai banyak yang sudah lebih dari 30 di tahun ini,” katanya.

Menurut dia, pengerjaan konstruksi gedung berlantai banyak yang dimulai tahun 2014 ini sudah membutuhkan tenaga listrik.

“Apalagi saat operasional gedungnya di tahun 2016. Artinya dibutuhkan energi yang lebih besar daripada yang tersedia sekarang,” katanya.

Firdaus mengimbau masyarakat mengikuti petunjuk dan bimbingan PLN, termasuk biro instalasi agar memanfaatkan listrik sebaik mungkin.

“Masyarakat diminta tak melakukan hal yang menimbulkan kerawanan kebakaran dan jangan mengambil listrik secara ilegal,” katanya.(ANT/FUL)

Share