Prahara PPP Tak Lagi Rasional untuk Umat

suryadharma ali dan prabowo subiantoCapres Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketum PPP Suryadharma Ali.(dok)

Trans Global

 

TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Hijau royo-royo sebagai warna kebesaran Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini didalamnya mulai berwarna belang akibat beda pendapat dan pandangan untuk mengusung calon presiden dari partai lain.

Sayangnya, seragam hijau yang sama dikenakan para pimpinan dan kader partai berlambang Ka’bah yang mengklaim rumah umat itu tidak lagi bekerja dan amanah dengan suara rakyat pemilihnya.

Dimana Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) yang memutuskan untuk mendukung capres Gerindra, Prabowo Subianto, serta kehadiran SDA pada kampanye Gerindra di GBK Minggu 23 Maret 2014 berbuntut panjang.

Dua kubu saling menuduh kudeta. Siapa yang kudeta dan siapa yang membelot. Hanya intern partai yang tahu dan bia bersikap.

SDA pun menuding Waketum Emron Pangkapi dan Sekjen Romahurmuziy melakukan kudeta, sedangkan pihak Emron menganggap, kehadiran SDA ke kampanye Gerindra menggembosi suara PPP.

Prahara berkepanjangan sampai Minggu (20/4/2014) malam, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan pemberhentian Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum.

Namun keputusan itu dinilai kubu Suryadharma sebagai sebagai dagelan, karena untuk menggulingkan Ketua Umum mekanismenya memang harus melalui Muktamar PPP.

Sementara, Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Noer Muhammad Iskandar, SQ, di Jakarta, Minggu (20/4/2014) mengatakan, Rapimnas itu tidak sah karenanya dilaksanakan oleh segelintir orang saja.(yan)

Share