Kekuatan Partai Demokrat yang dipegang keluarga SBY sebagai Ketua Dewan Pembina merangkap Ketum dan Sekjen dipegang putra SBY, Ibas.(dok)
TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Beda dulu, lain sekarang, fameo itulah yang mungkin kini dialami Partai Demokrat, dulu seperti ‘gula’ diperebutkan partai lainnya kala 2009 lalu., tapi kini, suara partai besutan Presiden SBY itu terjun bebas lantaran ditinggal pemilih, dijauhi parpol lain?
“Tidak. Yang saya lihat Ketua Umum Pak SBY memang belum mengambil langkah, sebelum ada keputusan resmi dari KPU,” kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, saat berbincang dengan teevisi swasta nasional, Kamis (10/4/2014) malam.
Hayono mengaku memang tidak tahu persis, partai mana saja yang sudah mendekat ke Partai Demokrat. Sebab, sejauh ini belum ada rapat internal yang digelar partai setelah hasil hitung cepat dirilis.
Hayono menyebutkan, SBY sengaja tidak membuka tawaran partai untuk mendekat. Selama hasil penghitungan resmi KPU belum diumumkan. Pembicaraan itu baru akan dibahas setelah 9 Mei.
“Pak Ketua Umum, Pak SBY sementara tidak melayani partai lain untuk bicara koalisi. Karena saatnya belum tepat. Nanti setelah penghitungan KPU resmi, baru ketua akan mengundang jajaran partai dan peserta konvensi. Setelah itu baru ada pergerakan dari partai,” tandas Hayono
Hasil quick count berbagai lembaga survei menyebut partai berlambang Mercy itu hanya menempati posisi ke-4. Dengan perolehan suara sekitar 9,7%.
Meski begitu, Partai Demokrat tetap akan melanjutkan program Konvesi Capres Partai Demokrat. Partai bernuansa biru itu tetap akan mengajukan capres sendiri melalui hasil konvensi.(lp6/yan)