LSI: Suara PKB, Gerindra Naik Signifikan, Nasdem Mengejutkan

prabowo subianto capresKetua Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.(istmewa)

 

 

TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Hasil hitung cepat (quick count) hasilnya yang cukup mengejutkan, terutama dari perolehan suara partai-partai baru dan menengah. Hasil mengejutkan didapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, dan partai pendatang baru, yakni Partai NasDem.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S. Bakry, menjelaskan, dalam hasil hitung cepat yang dilakukan, PKB dan Gerindra. Ketiga partai mengalami kenaikan suara yang cukup signifikan dibanding partai politik peserta pemilu lainnya.

Partai PKB misalnya, ekuivalen perolehan suara partai tersebut berada di kisaran 9 persen. Padahal, pada 2009, PKB hanya mendapatkan suara nasional sebesar 4,9 persen. Sedangkan Partai Gerindra yang pada Pemilu lalu hanya dapat 4,4 persen suara, sekarang ekuivalennya sekitar 12 persen.

Menurut Umar, ada beberapa faktor utama naiknya suara PKB. Diantaranya, pada pemilu kali ini, basis suara Nahdlatul Ulama (NU) tidak terpecah dibandingkan dengan Pemilu 2009 lalu. Pada Pemilu 2009, suara NU terpecah di tiga partai politik,PKB, PKNU dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)

“Sekarang hanya ada satu partai yang mewakili suara NU,” kata Umar, Kamis (10/4.2014).

Faktor lain, dijelaskan, konflik internal PKB saat ini sudah mulai mereda dan berakhir. Pada pemilu sebelumnya, internal PKB terpecah menjadi beberapa kubu, termasuk diantaranya kubu Yenni Wahid dan kubu Muhaimin Iskandar.

“Faktor lainnya, masuknya beberapa tokoh ke dalam PKB. Diantaranya Rhoma Irama dan Mahfud MD,” ujar Umar.

Selain itu, masuknya bos maskapai penerbangan, Rusdi Kirana sedikit banyak juga dipercaya mengangkat suara PKB. Dari segi finansial PKB yang sebelumnya pas-pasan, kini mulai terangkat dengan masuknya Rusdi Kirana.

Dijelaskan Umar, dalam hasil hitung cepat tidak akan bisa mencapai angka 100 persen lantaran adanya sejumlah kendala teknis tim di lapangan. ”Dengan geografis yang demikian rupa, setiap hitung cepat pasti mengalami kendala teknis dan sulit mencapai 100%,” kata Umar.

Belum lagi kendala kekuatan sinyal di daerah pelosok, yang menjadi dasar laporan tim, gangguan alam. Lalu, adanya pencoblosan ulang atau penghitungan suara ulang karena terjadinya gangguan yang di luar dugaan.

Berikut hasil Quick Count LSN (data masuk 98.85%) :

1. Partai Nasdem 6.48%

2. PKB 8.51%

3. PKS 7.24%

4. PDIP 19.64%

5. Golkar 14.20%

6. Gerindra 11.96%

7. Demokrat 9.70%

8. PAN 7.87%

9. PPP 6.75%

10. Hanura 5.20%

11. PBB 1.55%

12. PKPI 0.90%.(sp/fer)

Share