Aktor Russell Crowe dalam sebuah adegan di film “Noah”.(ap)
TRANSINDONESIA.CO, Kuala Lumpur – Indonesia dan Malaysia telah melarang film epik “Noah,” bergabung bersama negara-negara Muslim lain yang melarang film Hollywood tersebut karena penggambaran visual Nabi Nuh.
Badan-badan sensor di kedua negara mengatakan Senin (7/4/2014) bahwa penggambaran nabi oleh Russell Crowe itu melanggar aturan Islam. Penggambaran nabi manapun dilarang oleh Islam untuk menghindari pemujaan terhadap manusia, bukannya Tuhan.
Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia, Muchlis PaEni mengatkaan, cerita film yang disutradarai Darren Aronofsky itu berlawanan dengan Quran dan Alkitab.
“Kami telah menolak pemutaran Noah di sini,” ujar Muchlis. “Kita tidak ingin film yang dapat memicu kontroversi dan reaksi negatif.”
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut langkah tersebut dengan mengatakan bahwa film-film yang dapat mencemarkan ajaran agama seharusnya dilarang.
Banyak warga Indonesia mengecam pelarangan itu di media sosial.
“Keputusan itu sangat disesalkan, sangat menyedihkan,” ujar sutradara film Joko Anwar di Twitter. Ia mengingatkan bahwa larangan tersebut merupakan langkah mundur bagi Indonesia.
Sementara itu di Malaysia, kepala badan sensor Abdul Halim Abdul Hamid mengatakan, “Film ‘Noah’ tidak diizinkan ditayangkan di negara ini untuk melindungi sensitivitas dan harmoni di dalam masyarakat Malaysia yang multiras dan mutli-agama.”
Warga Muslim di Malaysia mencapai sekitar 60 persen dari populasi 30 juta, dan warga Kristen sekitar 9 persen.
Banyak negara Islam, termasuk Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain, sudah melarang film tersebut, yang merupakan film laris box office di Amerika Serikat. Beberapa warga Kristen konservatif di AS juga mengeluhkan penggambaran yang tidak akurat mengenai air bah tersebut.
Produsen film Paramount Pictures dalam bahan pemasarannya mengatakan “sudut pandang artistik telah diambil” dalam menceritakan kisah tersebut.
Meski ada perbedaan antara kisah Alkitab dan al-Quran mengenai Nabi Nuh, keduanya menyebut banjir bah dan kapal yang menyelamatkan manusia dan makhluk hidup lainnya.(ap/fen)