Gambar Impressi Trivium Terrace Apartment Lippo Cikarang.(Istimewa)
TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – PT Lippo Cikarang merencanakan pembangunan kawasan bisnis terpadu (central business distric/CBD) di atas lahan seluas 300 hektare di kawasan Cikarang Selatan, Bekasi, dengan investasi tahap awal sekitar Rp1,5 triliun.
“Pembangunan CBD ini akan dimulai tahun 2014, dan terus dikembangkan hingga 20 tahun ke depan. Ini proyek “multiyears” dan pembiayaannya terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan,” kata Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Meow Chong Loh di sela-sela peremian pengoperasian Gerbang Tol Cibatu KM 34+700 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, di Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Sabtu (5/4/2014).
Menurut Meow, pembangunan CBD tersebut bagian dari pengembangan kawasan Lippo Cikarang yang memiliki lahan seluas total 3.000 hektare di wilayah itu.
Konsep pembangunan CBD tersebut memadukan semua unsur properti mulai dari mal, tempat tinggal, pusat perkantoran, rumah sakit, universitas, hotel, apartemen, hingga kondominium dalam skala besar.
“CBD Lippo Cikarang ini akan menjadi kawasan properti terbesar yang pernah ada di jalur Jakarta-Cikampek,” ujarnya.
Menurut Meow, CBD ini akan menjadi prestisius karena dikembangkan dengan konsep dan arsitektur internasional.
“Di sini dikelilingi kawasan industri yang mempekerjakan tenaga asing. Sehingga akan dikembangkan sekolah bertaraf internasional seperti Jepang, Korea, termasuk hunian modernnya,” ujar Meow.
Meski begitu ia tidak merinci lebih lanjut berapa total investasi yang akan disiapkan perusahaan untuk membangun kawasan CBD tersebut hingga 20 tahun ke depan.
Ia hanya mengatakan saat ini Lippo Cikarang terus membenahi infrastruktur sebagai bagian pengembangan wilayah itu seperti penambahan Gerbang Tol Cibatu.
Gerbang Tol dan simpang susun Cibatu ini diharapkan dapat membantu pergerakan lalu lintas di kawasan Lippo Cikarang, Jababeka, dan East Jakarta Industrial Park (JIEP).
Meow mengatakan pembangunan Gerbang Tol Cibatu yang memiliki kapasitas 28.000 kendaraan per hari tersebut menelan dana Rp250 miliar yang dibiayai Lippo Cikarang dan dioperasikan oleh PT Jasa Marga Tbk.(ant/lin)