TRANSINDONESIASI.CO, Depok : Polisi berhasil membekuk dua pelaku pembunuhan gadis berjilbab di Depok. Pelaku bernama Sarifudin, 34 tahun dan Farilham, 36 tahun, dibekuk aparat Resmob Polresta Depok, di kediamanya di Depok, Jawa Barat, tanpa perlawanan, Sabtu (22/3/2014) lalu.
Keduanya mengaku membunuh dan memperkosa korban Anita Ambarwati, 16 tahun, siswi SMK di Bogor, sebagai ritual untuk mendapatkan ilmu kebal dan menghilang.
Hal itu ditegaskan Wakapolresta Depok, AKBP Irwan Anwar sesuai pengakuan keduanya. “Motif pembunuhan dan pemerkosaan itu agar kedua tersangka dapat memiliki ilmu kebal dan menghilang,” katanya di Mapolresta Depok, Minggu (23/3/2014).
AKBP Irwan menambahkan, kedua tersangka melakukan tindakan kriminal tersebut untuk menjalani ritual mendapatkan ilmu tersebut. Mereka lalu mencari korbannya melalui Facebook.
“Mereka mempercayai jika memperkosa perawan bisa kebal dan menghilang. Kami masih menyelidiki mereka belajar ilmu itu dimana,” tuturnya.
Pengakuan salah satu tersangka, Sarifudin, mengatakan ia kenal korban sejak dia masih SD. Dan setelah SMP dia jatuh hati kepada korban. Sarifudin mengaku sama sekali tidak ada niat membunuh korban. Tindakan kejinya semata-mata untuk membantu temannya, Farilham, yang sedang mempelajari ilmu sakti. .
“Ilmu kebal dan bisa menghilang akan terwujud jika alat perantara berupa batu akik dan uang jaman dulu diberi darah keperawanan korban,” tuturnya.
Sebagai teman dekat, apalagi satu nasib yakni sama-sama sebagai tukang ojek, ajakan Farilham untuk membunuh korban pun disanggupi.
Pada Minggu (16/3/2014), Sarifudin mengajak korban untuk bertemu di Perum Griya Pondok Rajeg. “Setelah bertemu, kami bertiga boncengan naik motor. Namun begitu sampai di lokasi dia berontak sehingga kita pukul dan jerat lehernya menggunakan jilbab yang dia pakai,” kata Sarifudin.
Oleh Farilham, korban sempat diperkosa sebelum jasadnya ditinggalkan oleh kawanan pembunuh itu.
Kemudian Farilham mengambil darah keperawanan korban untuk ditempelkan di batu akik dan uang jaman dulu yang dipercaya sebagai sarana mewujudkan ilmu saktinya itu.
Mayat korban yang tergeletak di bawah pohon bambu di Kampung Duren, Kalimulya, Cilodong, baru ditemukan pada Kamis (20/3/2014). Saat ditemukan kondisi korban sudah membusuk.
Kapolresta Depok, Kombes Achmad Kartiko, didampingi Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Agus Salim, mengatakan keberhasilan tim Resmob dipimpin Kanit Resmob Polresta Depok, Ipda Pradita S.Ik, menangkap kedua pelaku setelah menelusuri facebook korban.
“Sarifudin merupakan orang yang dekat dengan korban dari pertemanan di facebook. Ia ditangkap di rumahnya, Sukmajaya. Dari pengakuan pelaku pertama berkembang ke rekannya yang menjadi otak pembunuhan, Farilham,”ungkapnya.
Dari tangan kedua pelaku disita barang bukti berupa motor Honda Beat warna Oranye Nopol B 3988 EBR milik korban, serta motor pelaku milik Sarifudin, Honda Supra Fit warna hitam Nopol B 6504 EEB, serta batu akik, uang lama pecahan Rp5 dan Rp1.000.(saf)