Polisi Tertembak di Medco Musi Rawas

polisi tertembak di medco musi

 

 

TRANSINDONESIA.CO, Jakarta : Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan satu petugas Kepolisian tertembak ketika menindak pelaku pencurian di wilayah kerja South Sumatera Extension (SSE) . SSE tersebut dioperasikan oleh PT Medco E&P Indonesia di Blok SSE, Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas, Zudaldi Rafdi mengatakan penembakan terjadi ketika massa menyerang aparat Kepolisian dan tim sekuriti Medco pada Rabu (19/3/2014) kemarin.

“Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. Aparat kepolisian dan tim sekuriti Medco sedang melakukan tugas mengamankan aset negara, malah mereka diserang massa,” kata Zudaldi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Zudaldi menceritakan kejadian bermula saat satu komplotan kriminal mencuri besi-besi tubing jembatan yang selama ini mendukung pipa minyak yang dioperasikan Medco. Ketika mereka sedang melepas tubing tersebut dan hendak menaikkannya ke dalam truk, komplotan ini disergap oleh polisi dan tim sekuriti Medco.

Pelaku sempat melarikan diri. Polisi dan tim sekuriti Medco kemudian menggiring truk ke kantor Polisi, namun di tengah jalan mereka dihadang oleh warga dalam jumlah besar.

Dalam kondisi emosional tersebut, kelompok massa ini mengamuk. Tim Medco dapat melepaskan diri namun tiga petugas Kepolisian terperangkap. Satu orang polisi tertembak di perut dan dua orang berhasil menyelamatkan diri.

“Polisi yang tertembak mengalami luka serius dan Kamis siang kemarin menjalani operasi,” ujar Zudaldi.

Polres Musi Rawas telah memobilisasi pasukan dalam jumlah besar. Ini untuk mencari satu polisi yang masih hilang dan kelompok pelaku kriminal sejak Kamis pagi. ”

Jembatan di Kecamatan BTS Ulu yang menjadi sasaran pencurian dalam kasus ini dibangun oleh Medco untuk mendukung pipa yang mengalirkan minyak. Selama ini besi-besi di jembatan ini memang kerap menjadi sasaran pencurian sehingga jembatan yang digunakan juga oleh masyarakat ini sudah tidak bisa dipakai dengan normal.

Dari sisi operasi Medco sebenarnya jembatan ini sudah tidak terlalu diperlukan lagi karena pipa yang mengalirkan minyak sudah melewati sungai tanpa perlu dukungan jembatan ini lagi.

“Kita akan koordinasikan dengan Pemda apakah nantinya jembatan ini dicabut saja atau dikonstruksi kembali,” kata Zudaldi.(bs/yan)

Share