Ribuan masyarakat Karo dari berbagai usia masih bertahan di posko pengungsian Sinabung.(dok)
TRANSINDONESIA.co. Medan : Meski sebagaian pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, telah kembali ke desa mereka, tapi hingga saat ini Rabu (19/2/2014), masih ada 1.000 bayi yang berada dipengungsian bersama orangtuanya.
Meski dipengungsian, rata-rata bayi tersebut mendpat perawatan dengan bayi.
Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung, Jhonson Tarigan, menyatakan bayi para pengungsi tersebut, selalu diberi asupan gizi yang baik, sehingga pertumbuhan mereka cepat berkembang.
“Sebagian bayi yang menghuni di posko tersebut lahir di RSUD Kabanjahe,” kata Jhonson.
Jumlah bayi di pengungsian ini semakin berkurang, sejalan dengaan orang tua mereka mulai kembali ke desa yang berada di luar radius lima kilometer dan aman dari erupsi Gunung Sinabung. Selain bayi yang di penampungan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dan Satgas Penanggulangan Bencana Sinabung juga terus memperhatikan dan mengawasi kondisi kesehatan bayi-bayi yang sudah dibawa pulang orang tua mereka.
Data dari Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Selasa (18/2/2014) jumlah pengungsi tercatat sebanyak 24.299 orang atau 7.770 KK yang terdiri atas laki-laki 11.491 orang dan perempuan 11.561 orang. Pengungsi lansia 1.905 orang, ibu hamil 201 orang dan bayi 1.163 orang.
Jumlah ini sudah berkurang dibandingkan data pada Sabtu (15/2/2014) dimana jumlah pengungsi masih 29.140 orang atau 9.212 KK yang terdiri dari laki-laki (13.389 orang), perempuan (13.706 orang), pengungsi lansia 2.220 orang, ibu hamil 235 orang dan bayi 1.365 orang.(sur)