Ck…ck…ck…Australia Sadap 1,8 Juta Pengguna Ponsel Indonesia

Australia sadap 1,8 juta ponsel IndonesiaIlustrasi.(istimewa)

 

TRANSINDONESIA.co,  Jakarta : Australia berulah lagi, kali ini melakukan penyadapaan terhadap Indonesia warga negara Indonesia, tak tangung-tanggung negeri Kanguru mengantongi 1,8 juta pelanggan ponsel Indonesia yang didapatkan melalui kerja sama Australia dan Amerika Serikat.

Direktorat Intelijen Australia dan Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) berhasil menyadap pelanggan ponsel milik operator seluler Telkomsel dan Indosat yang memiliki 77 persen pelanggan seluler di Indonesia.

Penyadapan terhadap pelanggan kedua operator seluler tersebut bukan tanpa alasan. Penyadapan ditujukan 264 juta pelanggan Telkomsel dan Indosat. Dari 264 juta pelanggan tersebut, sebanyak 212 juta (62%) pelanggan milik Telkomsel dan 52 juta (15%) pelanggan milik Indosat, sesuai dengan data pengguna telepon selular pada tahun 2012.

Sebelumnya, pada November 2013 Australia telah melakukan aksi penyadapan terhadap sepuluh pejabat di Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Ibu Ani Yudhoyono. Akibatnya, Indonesia memanggil Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema kembali ke tanah air.

Aksi penyadapan ini juga menyulut pakar telekomunikasi yang juga mantan Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarmo. Ia menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas dalam tindakan penyadapan yang beberapa kali dilakukan Australia.

“Karena ini sudah sering kali terjadi, saya rasa sudah saatnya Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi untuk meninjau ulang konfigurasi platform telekomunikasi kita sehingga kedepannya tidak mudah untuk disadap,” tutup Sarwoto.(mtv/yan)

 

 

Share