90% Cuaca Panas Picu Kebakaran di Medan
kebarakan dipicu penyebab cuaca panas di Kota Medan.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Medan : 90 persen dari 21 kasus kebakaran disepanjang Januari 2014, diakibatakan cuaca panas. saat ini cuaca panas yang melanda Sumatera Utara (Sumut), dikhawatirkan akan lebih memicu kasus kebakaran, dimana banyak bahan yang akan mudah terbakar dengan suhu panas yang tinggi.
“Musim panas begini, gesekan apapun bisa menyebabkan kebakaran. Apalagi, jika ada minyak yang dijual dengan ketengan. Kalau bisa jangan meletakkan minyak tepat terkena matahari,” ujar Kepala Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran Kota Medan, Marihot Tampubolon kepada wartawan, Kamis (13/2/2014).
Dikatakannya, sekitar 90% dari 21 lebih kasus kebakaran yang terjadi hingga Januari 2014, penyebabnya adalah karena kelalaian dari pemilik rumah.
“Jadi kabel kompor gas yang harusnya sudah diganti, tapi tidak diganti. Itukan kelalaian-kelalaian yang secara tidak sadar dilakukan. Kalau berdasarkan data yang ada, 90% penyebab kebakaran ya karena kelalaian si pemilik rumah,” katanya.
Menurut Marihot, meskipun kasus kebakaran itu akhirnya bisa ditangani atau bisa dipadamkan, namun tidak semua bangunan fisik bisa diselamatkan. Selain, pemilik rumah yang terlambat menghubungi pemadam kebakaran. Jalanan yang macet juga menyebabkan petugas pemadam terlambat tiba dilokasi kebakaran.
“Rata-rata, pemilik rumah menghubungi pemadam kebakaran kalau api sudah besar. Ketika api masih kecil, mereka mencoba memadamkannya sendiri dan ternyata tidak berhasil. Kalau api sudah besar, baru kami dihubungi. Tapi, kamipun tiba terlambat dilokasi, karena jalanan macet. Masyarakat pengguna jalan sangat sulit menyadari, apalagi becak dan angkot. Ditambah lagi lokasinya jauh pasti kami terlambat,” terangnya.
Ditambah Marihot, pihaknya sudah pernah mengusulkan pembangunan kantor cabang pemadam kebakaran didua wilayah yakni, di Sunggal dan Selayang. Mengingat, didua daerah itu merupakan daerah yang padat pemukiman, sehingga potensi terjadinya kebakaran sangat besar. Namun, karena alasan efesiensi anggaran, usulan kantor cabang pemadaman kebakaran tersebut tidak pernah terealisasi.
“Saat ini, kita masih ada empat cabang yakni, di KIM, Belawan, Amplas dan Medan. Idealnya kita punta 11 cabang di Medan. Setiap tahun kita usulkan agar dibangun dua cabang lagi di Selayang dan Sunggal, karena kalau ada kejadian kebakaran didaerah itu kita sulit menjangkaunya dan sering terlambat. Tapi, karena lahannya nggak ada dan ada efesiensi anggaran, usulan itu tidak pernah terealisasi,” ucapnya.(ib/don)