Pesta Pembukaan Olimpiade Sochi Berjalan Aman

Olimpiadi SochiSuasan pembukaan Olimpiade Musim Dingin Sochi.(rts)

 

 

TRANSINDONESIA.co, Rusia : Ancaman teroris dan protes mengenai diskriminasi terhadap kaum homoseksual, Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, berlangsung dengan meriah dan aman, pada Jumat (7/2/2014), kecuali satu masalah kecil ketika lampu salah satu cincin Olimpiade tidak menyala.

Kesuksesan Olimpiade Sochi akan menjadi pertaruhan reputasi Putin, yang dikritik karena mengajukan UU propaganda anti-gay.

Acara pembukaan dihadiri pemimpin dunia dari Tiongkok, Jepang dan 40 negara lainnya, tetapi tidak dihadiri oleh Presiden AS Barack Obama, Presiden Prancis Francois Hollande, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Jerman Joachim Gauck.

Meskipun sempat muncul laporan mengenai ketidaklaykan akomodasi, namun presiden komite Olimpiade kontingen Prancis Denis Masseglia mengatakan bahwa persiapan sudah sangat bagus.

Sebanyak 37.000 personel keamanan mengamankan jalannya acara yang akan berakhir pada tanggal 23 Februari 2014. Sebelumnya, tersiar ancaman serangan teroris dari kelompok Militan Islam dari Kaukasus Utara.

Kelompok separatis yang menginginkan berdiirnya negara Islam merdeka di Chechnya sebelumnya mengatakan akan mengganggu jalannya Olimpiade Sochi.

Desember lalu, dua serangan bom bunuh diri menewaskan 34 orang di Volgograd, sekitar 600 km dari Sochi. Serangan teroris bisa terjadi di mana saja, bukan hanya di Sochi.

“Kepada warga Moskow saya imbau agar berhati-hati di kereta, transportasi umum, stasiun, dll,” ujar Walikota Moskow Sergei Sobyanin, Jumat, sesaat sebelum Olimpiade dibuka.

Sebelumnya pemerintah AS memberikan peringatan kepada warganya yang berada di Rusia untuk berhati-hati karena potensi serangan teroris selama Olimpiade berlangsung sangat tinggi.(rts/fen)

Share