TRANSINDONESIA.co, Ambon : Korea Selatan akan bangun Pabrik Bahan Bakar Bio Etanol yang direncanakan akan dibangun di Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, bekerjsama dengan PT. KOA Silalou Indonesia.
“Pembangunan pabrik Bio Etanol ini adalah kerjasama dengan Investor dari Korea Selatan, dimana pihak Investor sudah 4 kali mengunjungi Seram Tengah dan direncanakan untuk kedatangan yang ke lima kali ini pada Februari atau Maret 2014 dan nilai investasi sebesarRp. 4 trilyun, ” kata Konsultan PT. KOA Silalou Indonesia, Leo Tauran kepada Tribun- Maluku.com, Senin (3/2/2014).
Menurutnya, Bio Etanol adalah bahan bakar daripada tumbuh-tumbuhan, karena untuk sekarang ini banyak sekali Negara- negara maju yang sudah beralih memakai bahan bakar dari tumbih-tumbuhan, sementara untuk Indonesia masih mempergunakan bahan bakar yang berasal daripada fosil, untuk itu korea selatan ini memilih bahan untuk bahan bakar adalah Ubi Kayu atau Kasbi serta dipilihnya Sepa karena merupakan salah satu lahan terbesar di Maluku.
Manfaat untuk menggunakan bahan bakar Bio Etanol, tandas Leo yang juga Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura ini, sangatlah besar dimana sebagai bahan bakar yang mengurangi polusi karena sisa pembakaran akan diserap langsung oleh tumbuh-tumbuhan dan radiusnya tidaklah terlalu besar, sementara untuk bahan bakar yang sementara dipakai tidak diserap oleh tumbuh-tumbuhan secara langsung.
Ia menambahkan kalau Kasbi atau Ubi kayu manfaatnya selain untuk membuat bahan Bakar Bio Etanol kasbi juga direncanakan untuk membuat tepung tapioca.
Selain itu dengan kehadiran pabrik pengelola bahan bakar di Maluku Tengah juga bermanfaat bagi masyarakat disana karena akan mengurangi angka pengangguran.
“Pihak investor akan merekrut semua sumber daya manusia mulai dari lulusan SD sampai perguruan tinggi untuk ikut bekerja pada perusahaan tersebut dan juga para petani akan diikutsertakan dalam mensuplai Ubi kayu yang berkualitas, yang nantinya bibit-bibit ubi kayu yang berkualitas akan disediakan investor,” tandasnya.
Ia mengharapkan agar Badan Penanaman Modal Daerah Maluku (BPMDM) untuk mengapresiasi masuknya investor Korea Selatan tidaklah dengan kata-kata saja melainkan dengan tindakan nyata, karena selama ini terkesan acuh saja.(tbm/zai)