Cara JK Membangun Perekonomian Indonesia

jk

TRANSINDONESIA, Bali : Mantan Presiden Jusuf Kalla (JK) ditodong pertanyaan dari sejumlah   pengusaha di Bali, mulai konsep dan pemikirannya dalam membangun ekonomi hingga langkahnya kelak jika dipercaya memimpin Indonesia.

Meski tidak secara tegas menjawab apakah akan maju dalam pencapresan namun yang pasti JK masih ingin mengabdi berbuat untuk bangsa ini.

Dalam diskusi terbatas dengan kalangan pengusaha dan asosiasi yang tergabung dalam kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, JK melontarkan gagasan dalam membenahi perekonomian nasional.

“Tidak ada prioritas untuk membenahi ekonomi Indonesia, karena semua prioritas, ekonomi sangat penting tetapi kalau politik tidak stabil ya semuanya tidak bisa jalan,” tuturnya di Denpasar, Senin (14/1/2014).

Demikian juga, meski ekonomi dan politik sama-sama berjalan namun jika hukum tidak berjalan, maka pembangunan yang diharapkan tidak juga tidak bisa jalan.

Menurutnya, semua sektor memegang peranan penting dalam membangun ekonomi Indonesia. Pembangunan infrastruktur, pariwisata, hukum dan lainnya, semua penting jadi harus dijalankan secara bersama-sama.

Hal itu tidak bisa dihindarkan, karena dalam kehidupan ini selalu ada ketergantungan. Ekonomi yang baik akan menyebabkan masyarakat semakin baik tingkat kehidupannya sehingga bisa lebih harmonis hidupnya.

Jika masyarakat tidak harmomis maka kehidupan politik juga tidak akan berjalan dengan baik pula. Menurutnya, kalau politik berjalan dengan baik maka keamanan akan berjalan dengan baik pula. Pun, jika poltik dan keamanan dapat berjalan dengan baik maka kehidupan negara ini akan lebik baik juga.

Pendek kata, di semua lini sektor kehidupan masyarakat, saling ketergantungan sama satu sama lainnya.

Karenanya, dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara tidak ada yang lebih penting antara satu dengan yang lain karena semua penting.

“Ekonomi suatu bangsa akan dinilai seberapa besar sejahteranya suatu bangsa,  dan itu diukur seberapa besar produktivitas bangsa itu,” terangnya dalam diskusi yang dipandu Ketua Kadin Bali yang anggota DPR Gede Sumarjaya Linggih.(rm/oki)

Share