May Day, Solusi Tanpa Anarki

TRANSINDONESIA.CO – Cara melihat dan memperlakukan sesuatu memang sangat penting dan sudah semestinya didudukan pada posisi yang fair netral dan dalam upaya-upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.

May Day sebagai ikon untuk solusi tanpa anarki. Merubah image May Day dari yang nyebelin, urakan, potensi menjadi konflik anarkis. Menjadi solutif, humanis dan tidak menimbulkan anarkisme.

Para pimpinan buruh juga dipengaruhi latar belakangnya, kamampuannya juga cerminan aksi jalanannya. Gaya preman yang urakan dan menimbulkan masalah baru semestinya tidak lagi menjadi pilihan.

Aksi turun ke jalan saat memperingati hari buruh sedunia.(dok)
Aksi turun ke jalan saat memperingati hari buruh sedunia.(dok)

Kesadaran akan pengembangan dan peningkatan kualitas buruh sudah semestinya menjadi bagian dari perjuangan kemanusiaan. Berjuang tetapi harus rasional dan pada koridor-koridor, nilai norma, etika, moral dan hukum serta hak-hak hidup manusia lainnya.

Gaya, model dan yel-yel semestinya dibuat model humanis yang menjadi teriakan kaum buruh karena akan mencerminkan tingkat kualitas pembinaan dari wadah organisasi buruh dan cerminan pimpinanya.

Tatkala May Day mampu menjadi ajang solusi tanpa anarki, maka sebenarnya kualitas perjuangan dan kemanusiaannya akan mampu menginspirasi dan memberdayakan bagi yang lainnya dalam suatu peradaban bangsa yang demokratis.[CDL-28042016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment