Bali Steril Lokalisasi Prostitusi

TRANSINDONESIA.CO – Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama secara tegas menyatakan di Pulau Dewata tidak ada lokalisasi prostitusi secara legal.

“Di Bali tidak ada kawasan prostitusi, dan Bali sendiri pasti menolak melegalkan praktek prostitusi,” katanya di Denpasar, Rabu (24/2/2016).

Ia mengatakan memang Bali sebagai tujuan wisata dunia, namun memang kerap dikait-kaitkan dengan maraknya adanya praktek prostitusi. Tapi pariwisata di Bali adalah pariwisata yang berbasis seni dan budaya.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Pariwisata kita adalah berbasis seni dan budaya. Kalau ada wisatawan yang ingin mencari prostitusi bukan Bali tempatnya. Mungkin ada di daerah lain tempatnya,” ucap politikus PDIP.

Dikatakan, sejak dulu ada orang berkepentingan mewacanakan agar prostitusi dilokalisasikan, dengan dalih agar mudah diawasi. Tetapi Bali secara tegas sudah menolak hal tersebut.

“Lihat daerah-daerah lain di Indonesia sekarang sedang memerangi praktek prostitusi. masak Bali ingin melegalkan. Itu tidak mungkin,” ujarnya.

Adi Wiryatama mengaku tidak menutup mata di beberapa tempat ada praktek prostitusi kecil-kecilan, Namun, kata dia, itu bukanlah lokalisasi.

Menurut dia terkait lokalisasi di Bali bahwa baik dari segi budaya dan adat sangat merugikan.

“Tentu soal lokalisasi dan prostitusi ini menjadi kewenangan adat dan aparat penegak hukum untuk menindak,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika bahwa di Bali tidak ada lokalisasi prostitusi.

“Tidak ada lokalisasi di Bali,” kata Mangku Pastika.[Ant/Oki]

Share
Leave a comment