Tiga Jaringan Pengoplos Gas Bersubsidi di Wilayah Polda Metro Digulung

Tersangka pengoplos gas memperagakan cara memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram, Kamis (21/5/2015) kemarin, di halaman Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.(Min)
Tersangka pengoplos gas memperagakan cara memindahkan isi tabung gas 3 kilogram ke tabung gas 12 kilogram, Kamis (21/5/2015) kemarin, di halaman Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.(Min)

TRANSINDONESIA.CO – Aparat Sub Direktorat Sumber Daya Lingkungan (Subdit Sumdaling) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya membekuk tiga jaringan pengoplos gas bersubsidi, dari tabung gas 3 kg dipindahkan ke tabung 12 kg . Mereka beroperasi di tengah pemukiman padat dan menggunakan alat pemindah gas yang tak jelas standard dan spesifikasiknya.

Petugas dari Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap tiga jaringan pengoplos gas ini pada pertengahan April 2015 lalu.

Jaringan pengoplos gas yang bermarkas di Jalan Jeran 2, Kampung Pedurenan, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, memakai alat pemindah gas buatan sendiri.

Alat itu berupa pipa besi tebal seukuran lebih panjang sedikit dari jari tengah orang dewasa. Didalam pipa terdapat besi khusus dengan dua mata kepala diujung-ujungnya.

Kemudian untuk memindah isi tabung gas 3 kilogram (subsidi) ke tabung gas 12 kilogram (non-subsidi), hanya perlu menghubungkan kedua tabung dengan pipa besi tadi.

Posisinya tabung gas 3 kilogram harus diletakkan di atas tabung gas 12 kilogram. Selanjutnya dalam waktu sekitar 4 menit isi di tabung gas 3 kilogram akan berpindah. Untuk mengisi tabung 12 kilogram, dibutuhkan sekitar 3 tabung gas seberat 3 kilogram.

Kasubdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Adi Vivid, mengatakan, pipa besi pemindah isi tabung gas itu dibuat sendiri oleh pelaku.

“Dirancang sendiri, lalu dipesan pembuatannya ke tukang las,” ucap Adi kepada wartawan, termasuk usai jumpa pers pengungkapan kasus ini, Kamis (21/5/2015).

Sementara itu, jaringan pengoplos gas yang beroperasi di daerah Poris, Tangerang, Banten, membuat alat pemindah gas dengan bentuk berbeda. Jaringan ini memindahkan isi gas elipiji 3 kilogram (subsidi) ke tabung LPG 50 kilogram (non-subsidi).

Share
Leave a comment