TRANSINDONESIA.CO – Indikator keamanan disusun dengan mendasari konsep demokrsi yang berarti keamanan an didukung adanya rasa aman yang berkaitan dengan produktifitas.
Makna produktifitas dikaitkan dengan kehidupan social society maupun political society. Mengapa demikian? Dalam masyarakat yang demokratis untuk dapat hidup tumbuh dan berkembang diperlukan adanya produktifitas, yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas.
Proses aktivitas tersebut dapat dirasakan adanya keamanan dan rasa aman warga dari berbagai ancaman, hambatan dan gangguan, yang bisa menghambat, merusak bahkan mematikan produktifitas.
Indikator Keamanan dilihat dari kondisi rasa aman yaitu aman secara fisik maupun psikis, baik secara pribadi maupun kelompok atau komunitas terbebas dari ancaman, hambatan, gangguan bidang idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, transportasi atau lalu lintas.
Indikator-indikator keamanan merupakan tujuan atau sasaran pencapaian suatu kondisi dalam politik mupun social society yang dapat mendukung upaya peningkatan kuaalitas hidup masyarakat.
Keamanan bidang:
- Ideologi:
- Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia
- Terwujudnya kebebasan beragama atau keyakinan
- Terlindunginya kelompok minoritas
- Ketahanan masyarakat dari radikalisme
- Kondisi terbebas dari terorisme
- Tokoh-tokoh yang berkaitan dengan primordial mampu membuat suasana sejuk dan mencegah terjadinya konflik
- Berkembangnya program-program deradikalisme
- Terbebasnya dari ideologi-ideologi asing yang bertentangan dengan Pancasila
- Politik :
- Kebijakan-kebijakan dari political society diterima dan mendapat dukungan dari civil society
- Pemilu, pilkada dapat terselenggara pada setiap tahapannya tanpa konflik fisik mupun pertumpahan darah
- Pejabat-pejabat politik mampu menjadi ikon dan mampu mencegah terjadinya konflik politik
- Masyarakat mempunyai ketahanan terhadap isu-isu politik
- Produk-produk politik dirasakan memihak dan bermanfaat bagi peningkatan masyarakat
- Terbebas dari berbagai kejahtan-kejahatan terorganisier yang mengganggu bidang perpolitikan (white collar crime)
- Ekonomi
- Tersedianya BBM, gas dan sembako
- Kemampuan masyarakat membeli BBM, gas dan sembko
- Ketahanan masyarakat dari berbagai potensi-potensi konflik dibidang ekonomi
- Meningkatnya perdagangan dalam dan luar negeri (ekspor/impor)
- Pelaku-pelaku bisnis mempunyai etika dalam berbisnis (tidak melakukan hal-hal yang kontra produktif)
- Pelaku-pelaku bisnis mampu mencegah terjadinya konflik ekonomi
- Ketahanan ekonomi dari globalisasi, regionalisasi
- Ketahanan moneter dari inflasi
- Terbebas dari berbagai kejahatan-kejahatan terorganisir yang mengganggu bidang perekonomian
- Sosial Budaya
- Terbebas dari konflik antar warga
- Terbebas dari premanisme
- Kondisi masyarakat yang damai dan kondusif
- Terbebas dari isu-isu konflik sosial
- Terbebas dari berbagai kejahatan-kejahatan yang menjadi potensi konflik sosial.
- Ada wadah-wadah kemitraan untuk mencari akar masalah dan menemukan solusi penanganan masalah-masalah konflik sosial
- Tertanganinya berbagai kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat
- Tertanganinya masalah-masalah lalu lints (kemacetan, pelanggran dan kecelakaan)
- Tingkat kamseltibcarlantas yang signifikan pendukung produktifits masyarakat
Indikator-indikator kemanan tersebut perlu penjabaran dan pengembangan sampai pada tingkat implementasi dan ada penilaian sebagai kontrol pencapaian tujuan.
Indikator pengaman ini dalam operasionlya dilaksanakan lintas fungsi, lintas stake holder yang secara bersama sama mencari akar masalah dan menemukan solusi yang dapat diterim oleh semu pihak.(CDL-300115)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana