TRANSINDONESIA.CO – Polisi menjembatani, memotivasi untuk bersinergi dalam mencegah menangani saat dan pasca, seerta menemukan solusi untuk memberdayakan potensi-potensi yang ada.
Inspirasi untuk kepatuhan akan hukum Polisi bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainya dalam membangun sistem terpadu dengan modernisasi.
Penggunaan media electronic yang didukung oleh sarana, SDM, dan perangkat hukum yang memungkinkan ide itu dapat ditegakkan.
Polri bekerja ditempat umum (salah satunya jalan raya), di tempat umum semua orang punya hak dan kewajiban yang sama.
Sebagai salahsatu contoh di jalan raya, lalu lintas adalah urat nadi kehidupan, karena segala aktivitas untuk menghasilkan produk-produk yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarkat, sebagian besar menggunakan dan didukung lalu lintas.
Sebagai contoh, penerapan ERP yang didukung dengan ERI (Electronic Regstration dan Identification), dan electronic law enforcement.
Polisi mendukung dan menyiapkan:
a). Data kendaraan scara on line (ERI)
b). Sistem jejaring untuk pengawasan dan kontrol dilapangan yang dapat dilakukan melalui TMC (Traffic Management Centre)
c). Sarana dan prasaran pendukung, d). Petugas-petugas TMC yang mahir dan mampu mengontrol pergerakan atau mobilitas kendaraan dilokasi ERP
e). MoU dengan Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung dalam penggunaan bukti elektronik dalam penegakkan hukum
f). Sistem pembayaran denda secara elektronik
g). Landasan atau payung hukum untuk menggunakan Eectronic Law Enforcement (ELE)
h). Dukungan dari berbagai stake holder
i). Sosialisasi penerapan ELE
j).Akuntabilitas
Peran dan fungsi kepolisian sebagai Polisi sipil dalam masyarakat yang modern dan demokratis antara lain:
1. Mewujudkan supremasi hukum
2. Memberikan jaminan n perlindungan HAM
3. Transparan
4. Akuntabilitas kepada publik
5. Berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat
Polisi bisa menjadi role model atau ikon sebagai Polisi yang berhati nurani. Dimana dalam hidup dan kehidupanya sebagai Polisi mampu memaknai hidup untuk membangun kehidupan bagi institusi yang dipimpinya dan masyarakat yang dilayaninya.
Sebagai contoh prinsip hidup dan karakter Jendral Hoegeng yang sekarang ini menjadi oase bagi anggota Polri yang dilabel buruk sarat dengan KKN.
Hoegeng patut kita banggakan, spiritualitas Hoegeng patut kita tumbuh kembangkan dan tanamkan bagi generasi muda Polri.
Membangun dan mengimplementasikan model Pemolisian merupakan bagian yang sangat kritikal bagi insttusi kepolisian untuk terus dinamis hidup tumbuh dan berkembaang untuk mewujudkan dan memelihara keamanan dan rasa aman warga masyarakat yang dilayani.
Maslah-maslah yang terjadi dalam masyarakat semakin hari semakin kompleks dan terus meningkat kualitas maupun kuantitasnya.
Polisi dituntut untuk mampu mencegah, menangani bahkan merehabilitasi kerusakan keteraturan sosial.
Disinilah model pemolisian yang inspiratif, memberdayakan dan menyadarkan, mensinergikan dan mampu mengajak semua pemangku kepentingan lainya untuk mewujudkan dan memelihara keteraturan sosial.(CDL-Lembang151014)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana