Kerja Adalah Ejawantah Cinta

Patroli Polisi Tempoe Doeloe.(ist)
Patroli Polisi Tempoe Doeloe.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – “Kerja adalah Cinta yang mengejawantah” (Kahlil Gibran). Bekerja atau melakukan sesuatu ketika tanpa cinta maka ia semacam robot atau mesin yang disetel dengan sistem.

Kerja tanpa cinta atau tidak mencintai pekerjaannya tentu tidak akan sempurna atau tidak membuahkan hasil yang bermanfaat. Bekerja dengan keterpaksaan, atau karena semata tugas maka akan menjadi beban bahkan bisa membebani pada orang lain.

Bagaimana dengan bekerja atau profesi Polisi?

Bekerja sebagai polisi haruslah merupakan cinta yang mengejawantah dalam hidup dan kehidupannya untuk memanusiakan dirinya dan orang lain.

“Nguwongke” menempatkan manusia sebagaimana layaknya manusia. Manusia mahkluk sempurna yang berakal budi, bisa menjadikan hidup makin hidup juga seballiknya bisa mematikan kehidupan.

Disiniah peran dan fungsi Polisi untuk mengajak, membimbing dan membawa kemanusian untuk menjadi manusia yang baik, mampu menjadikan hidup lebih hidup.

Tentu saja, menjauhkan dari niat dan  meminimalisir kesempatan untuk berbuat jahat. Menjauhkan dari niat ini bermakna menyadarkan dengan ketulusan hati untuk dapat berperan serta mewujudkan dan memelihara keteraturan.

Sedangkan meminimalisir kesempatan bermakna, bahwa Polisi dengan Pemolisian membangun sistem dan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu membimbing masyarakat menjadi beradab atau setidaknya menjadi patuh hukum.

Mengejawantah-kan kecintaan seabgai Polisi dalam Pemolisian dapat tercermin dari pikiran, perkataan, perbuatan dari para pemimpin dengan kepemimpinan dan perilaku organisasi.

Tatkala cinta itu tidak mengejawantah, maka image atau citranya akan buruk dan keberadaanya justru menjadi beban bagi masyarakat.

Akumulasi dari kerja yang tidak profesional atau tidak optimal, semakin lama semakin mengerak dihati masyarakat yang bagai arteri dan pena tersumbat.

Sumbatan-sumabtan tersebut lama kelamaan tidak lagi bisa tertahan dan bisa meledak setiap saat. Pada saat meledak itulah puncak yang menunjukan kebencian dan sakit hati.

Ejawantah cinta dalam pekerjaan Polisi akan membuka atau memperlancar aliran-aliran dalam arterti dan pena yang menjadikan adanya harapan. Harapan ini merupakan bagian dari kepercayaan.

Bisa dipercaya, tatkala pekerjaanya ada manfaatnya bagi msyarakat. Passion Polisi adalah manusia, kemanusiaan yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Inilah “ejawantah cinta Polisi dalam Pemolisian”.(CDL-KoloseGonzaga270914)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment