Koban Tewas Banjir Bandang di Garut Bertambah 20 Orang
TRANSINDONESIA.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, mencatat pascabanjir bandang dan longsor di Garut, Jawa Barat, korban bertambah menjadi 20 orang meninggal dunia dan 14 lainnya masih hilang. Jumlah korban tersebut tercatat sampai Rabu 21 September 2016 sore tadi, pukul 16.30 WIB.
“Dari jumlah tersebut, sembilan anak menjadi korban bencana banjir bandang Garut, sedangkan empat anak dinyatakan masih hilang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya kepada Transindonesia.co, di Jakarta, Rabu 21 September 2016.
Sementara itu, dua warga meninggal dunia diidentifikasi berasal dari Sumedang, Jawa Barat, Petugas di lapangan masih melakukan identifikasi nama-nama jasad korban. Saat ini 6 jasad korban yang belum teridentifikasi namanya.
Berikut daftar nama korban meninggal dan hilang berdasarkan jenis kelamin.
Korban meninggal laki-laki:
- Nawawi (55) – Asrama Lap. Paris
- Irsyad Dwi Maulana (8) – Asrama Lap. Paris
- Rejal (8 bulan)
- Oom (70)
- Solihin (4) – Kp. Bojong Sidika, Ds. Haur Panggung, Kec. Tarkid
- Jana (35) – Bojong Larang
- Aceng Daryana (35) – Kel. Jayaraga, Kec. Tarkid
- Deni (23) – Kec. Bayongbong
- Mr X (5)
Korban Meninggal Perempuan
- IIs (35) – Asrama Lap. Paris
- Siti (25) – Cimacan Tarkid
- Nunung (70) – Cibunar
- Mr X (70)
- Santi (38) – Lap. Paris
- Revina (7) – Asrama Lap. Paris
- Nuryati (58) – Lap. Paris
- Mr X (6)
- Mr X – anak – Sumedang
- Mr X – anak – Sumedang
- Mr X (11)
Korban Hilang Laki-Laki
- Ano (60) – Mekar Sari Haur Panggung, Kec. Tarkid
- Feri (40) – Cimacan Tarkid
- Mr X (3) – Cimacan Tarkid
- Supri (40) – Cimacan Tarkid
- Mr X (3) – Cimacan Tarkid
- Ahmad (4) – Cimacan Tarkid
- Etoy (12) – Cimacan Tarkid
- Endan (45) – Kel. Sukamukti, Kota Garut
Korban Hilang Perempuan:
- Dede Sumiayah (52) – Asrama Tarumanegara
- Oon (52) – Cimacan Tarkid
- Lena Agustina (18) – Asrama TN
- Eneng (12) – Cimacan Tarkid
- Kokom (35) – Cimacan Tarkid
- Ane (35) – Kel. Sukamukti, Kota Garut
Saat ini pencarian dan penyelamatan korban masih terus dilakukan Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Ratusan pengungsi ditempatkan di kantor Korem. BPBD Provinsi Jawa Barat membantu penanganan darurat.
Pos komando (posko) dan dapur umum telah didirikan BPBD setempat. Bupati Garut menunjuk Dandim sebagai komandan tanggap darurat. Pendataan masih dilakukan. Tim Reaksi Cepat telah berada di lapangan untuk membantu BPBD setempat, berupa dukungan dana siap pakai dan pendampinga posko. Kebutuhan mendesak saat ini adalah dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Beras dan permakanan diperlukan untuk penanganan pengungsi.
Masyarakat dihimbau untuk teruseningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang. La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor.
Banjir bandang dan longsor ini dipicu hujan deras sejak Selasa 20 September 2016, pukul 19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat. Pukul 20.00 WIB banjir setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5 – 2 meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut. Ini menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis.[DIN]