Diorama Kebencanaan Media Edukasi Publik

TRANSINDONESIA.CO –  Kesadaran merupakan elemen penting dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.  Salah satu pendekatan untuk membentuk kesadaran melalui media edukasi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengembangkan diorama kebencanaan sebagai media medukasi publik, khususnya siswa-siswi sekolah di semua tingkatan.

Sementara, Kepala BNPB Willem Rampangilei mengungkapkan bahwa bencana sangat berpengaruh terhadap pembangunan bekelanjutan. Bencana berdampak pada tiga dimensi, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Willem mengatakan “136 kabupaten/kota memiliki indeks risiko tinggi. Target Indonesia mengurangi indeks risiko bencana sampai 30%.”

Kepala BNPB Willem Rampangilei.[Dok]
Kepala BNPB Willem Rampangilei.[Dok]
“Salah satu dari upaya mengurangi indeks tersebut melalui kesadaran masyarakat, “ tambah Willem saat menerima kunjungan para siswa dan pembukaan diorama kebencanaan di Graha BNPB, kemaren.

Sehubungan dengan diorama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan membuka secara resmi diorama kebencanaan melalui pengguntingan pita di Graha BNPB.

Pada sambutan, Anies berharap bahwa diorama ini dapat dibuka untuk anak-anak Indonesia. BNPB memiliki peran besar untuk memberikan edukasi bencana, antara lain kesadaran, risiko dan apa yang harus dilakukan pada saat bencana.

Menurut Anies, BNPB dan Kementerian Pendidikan dapat bekerja sama dalam konteks edukasi bencana. Populasi yang terkena dampak salah satunya komunitas pendidikan seperti yang terjadi di Sumatera. Oleh karena itu bahan-bahan pembelajaran terkait kebencanaan dapat terintegrasi dengan pendekatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun non kurikuler. Anies menekankan bahwa kita harus bersahabat dengan alam.

Sebanyak 400 siswa-siswi dan pamong SMA Taruna Nusantara tidak hanya mengunjungi diorama kebencanaan tetapi juga penjelasan mengenai peralatan dan perlengkapan dari Deputi Bidang Logistik dan Peralatan serta ruang pusat pengendali operasi (pusdalops).[Met]

Share