Bupati Karo Minta PLTA Ditutup

TRANSINDONESIA.CO –  Bupati Karo, Terkelin Brahmana,SH, meminta PT.Wampu Elektrik Power (WEP) harus ditutup, jika tidak melengkapi seluruh ijin perusahaan.

Hal itu dikatakan Terkelin, menyusul terjadinya ledakan Rabu (2/3/2016), yang menewaskan 7 orang pekerja, dan 6 orang luka bakar di terowongan PLTA PT. WEP di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo, Sumatera Utara.

“Nanti akan kita lihat. Apabila perusahaan tidak memenuhi kelengkapan ijin, kita akan mengacu kepada undang undang (UU). Kalau itu kesalahan dari perusahaannya, harus ditutup. Kita juga akan meninjau, apakah di birokrasi Pemkab Karo ada unsur kesengajaan dalam memperlambat penerbitan ijin itu,” katanya kepada wartawan, kemaren.

Tim Labfor Polda Sumut saat melakukan olah TKP di terowongan PT. WEP yang menewaskan 7 pekerja dan 6 luka bakar.[Don]
Tim Labfor Polda Sumut saat melakukan olah TKP di terowongan PT. WEP yang menewaskan 7 pekerja dan 6 luka bakar.[Don]
Dikatakannya, guna menelusuri permasalahan ijin perusahaan raksasa asal Korea Selatan itu, pihaknya akan mengecek ke setiap dinas terkait mengenai surat – surat tentang administrasi perusahaan PT. WEP, baik itu lingkungan hidup maupun ijin tenaga kerja, dan sebagainya.

“Dalam waktu dekat, kita akan meminta setiap dinas untuk melengkapi laporannya. Jika ada kesalahan pada perusahaan, nanti akan kita panggil pihak – pihak yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut. Bila perlu akan kita beri sanksi. Selain itu, kita juga akan koordinasi ke pemerintah atasan terkait penerbitan ijin,” ucapanya.[Don]

Share