Spekulasi Kenaikan Suku Bunga Turunkan Harga Emas

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Sabtu (31/10/2015), karena para pedagang terus berspekulasi tentang potensi kenaikan suku bunga AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 5,9 dolar AS, atau 0,51 persen, menjadi menetap di 1.141,40 dolar AS per ounce.

Emas berada di bawah tekanan karena para pedagang terus berspekulasi tentang kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.

Peluang tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan Desember adalah 54,3 persen menurut alat Fedwatch CMEGroup, dibandingkan dengan kesempatan untuk pertemuan Januari di 62 persen, menurut alat yang sama. Semula diharapkan kenaikan suku bunga akan ditunda sampai 2016.

Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Emas mendapat dukungan dan terhindar dari penurunan lebih jauh karena laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa inflasi tidak dibangun dalam target Federal Reserve AS yang diinginkan.

Laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi menunjukkan ukuran penting, yang disebut indeks harga PCE inti, meningkat lebih rendah dari perkiraan 0,1 persen pada September.

Banyak analis percaya bahwa laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi adalah ukuran inflasi favorit bank sentral AS, dan selama pertemuan Oktober bank menyatakan akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga selama pertemuan Desember, ukuran ini menunjukkan bahwa tingkat inflasi AS belum tentu di posisi yang The Fed inginkan.

Indeks dollar AS turun 0,42 persen menjadi 96,80 pada pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Perak untuk pengiriman Desember naik 1,7 sen, atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada 15,567 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 4,2 dolar AS, atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 989,10 dolar AS per ounce.(Ant/Wan)

Share