
TRANSINDONESIA.CO – Korban kabut asap akibat pembakaran lahan gambut di wilayah Jambi semakin meluas dan membahayakan, sebanyak 28.948 jiwa mengungsi dan dipastikan akan terus bertambah.
Pemerintah telah menyiapkan enam kapal perang TNI untuk proses evakuasi warga yang terdampak asap di Kalimantan dan Sumatera. Ini mengingat, asap sudah semakin tebal dan membahayakan.
Polda Jambi, berencana akan melakukan evakuasi bagi korban kabut asap. Ada tiga daerah paling parah yang akan menjadi prioritas untuk dilakukan proses evakuasi bagi warga yang menjadi korban.
“Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung Barat,” kata Kapolda Jambi, Brigadir Jenderal Polisi Lutfi Lubihanto di Mapolda Jambi, Minggu (25/10/2015).
Ia menuturkan, polisi berencana akan melakukan evakuasi dari desa ke kota dan berencana mengevakuasi para korban ke luar provinsi lain.
“Untuk ke provinsi lain, yakni ke Jakarta, Banten, dan Cilegon, dengan menggunakan jalur laut,” ujar Lutfi.
Lutfi menuturkan, persiapan dan akomodasi perjalan laut sudah di siapkan untuk memboyong para warga yang terkena asap. Sementara itu, untuk proses evakuasi dari pedesaan ke kota, polisi sudah menyiapkan Sekolah Polisi Nasional (SPN) yang bisa menampung hampir seratus orang.
Tetapi, jika para warga yang terkena asap tersebut bersikukuh tidak mau di evakuasi, polisi tentu akan membujuk para korban asap agar mau dipindahkan sementara.
“Kami beri imbauan. Ini masalah kepercayaan, begitu mereka percaya, mereka akan mau. Ini kan soal kepercayaan, mereka tidak mau di evakuasi karena tidak percaya,” katanya.(Viv/Dri)