TRANSINDONESIA.CO – Gereja Injili di Indonesia (GIDI) merupakan pihak yang dinilai bertanggungjawab dalam insiden kerusuhan Idul Fitri, di Tolikara, Papua. Pihak kepolisian tetap melanjutkan proses hukum terhadap para tersangka kerusuhan tersebut.
“Selama ini kan yang paling bertanggungjawab pihak GIDI. Padahal sesungguhnya ada piha lain. Ini yang menarik,” ujar Kapolda Papua, Brigjen Paulus Waterpaw, di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Rabu (12/8/2015).
Bahkan, kata Paulus, Bupati Tolikara sempat dipukuli massa. Padahal bupati turun untuk mendamaikan. Hal ini yang terus dicari oleh polisi siapa yang mendorong massa untuk memukul Bupati Tolikara yang berupaya mendamaikan kerusuhan. Dengan begitu, menurut Paulus, penyelesaian insiden Tolikara dengan cara adat kurang tepat.
“Makanya harus proses hukum. Ketemunya dimana nanti dicari,” kata Paulus.
Penyelesaian suatu masalah melalui proses adat, lanjutnya, tergantung konteks. Menurutnya, persoalan insiden Idul Fitri Tolikara sudah menjadi isu nasional bahkan dunia. Untuk tidak bisa diproses secara adat.(rol/Nic)