TRANSINDONESIA.co, Poso : Ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) mengamuk dikantor Bupati Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (19/2/2014).
Ratusan CPNS yang mengamuk itu merupakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Poso memprotes hasil pengumuman kelulusan seleksi CPNS Kategori 2 tahun 2013-2014 yang dinilai justru meluluskan orang-orang yang tidak memenuhi persyaratan.
Dalam aksi spontanitas itu, massa yang kecewa membakar berbagai fasilitas kantor bupati, seperti meja, kursi, dan tempat tidur. Barang-barang yang berada di ruang penjagaan kantor itu hangus terbakar. Mereka juga merusak plafon pos penjagaan serta memecahkan kaca-kaca jendela dan lampu-lampu taman yang ada di halaman kantor bupati.
Febri, salah satu anggota Satpol PP, bersama rekannya yang tidak lolos dalam kategori 2 seleksi penerimaan CPNS tersebut mengungkapkan kekecewaan mereka. Dengan tegas ia meminta agar pemerintah daerah melakukan verifikasi ulang nama-nama CPNS yang lulus karena dianggap tidak sesuai dengan data.
“Masak mereka-mereka yang tidak mengabdi bisa lolos. Sementara kami yang mengabdi dan jaga siang dan malam tidak diloloskan. Ada apa ini?” ujar Febri kepada sejumlah wartawan, Rabu, 19 Februari 2014.
Para anggota Satpol PP yang berstatus honorer itu datang dari berbagai wilayah di Poso. Mereka mengaku telah mengabdi bertahun tahun. Namun kelulusan CPNS Kategori 2 yang diumumkan pada Selasa malam, 18 Februari 2014, itu justru meluluskan orang-orang yang selama ini diketahui tidak aktif masuk kantor atau baru mengabdi 1-2 tahun.
Pengumuman kelulusan Calon Pegawai Negeri Sipil Kategori 2 untuk Poso pada Selasa malam, 18 Februari 2014, meluluskan sekitar 956 orang dari jumlah peserta ujian seleksi yang berjumlah 4.326 orang.
Adapun puluhan personel TNI/Polri masih disiagakan di sekitar kantor bupati untuk mengantisipasi hal-hal tidak inginkan pada aksi tersebut.(tmp/sul)