Smart Campus dan Reformasi Pendidikan

TRANSINDONESIA.co | Pendidikan apapun latar belakangnya tujuannya adalah mendidik. Mendidik dalam konteks pendidikan adalah untuk memanusiawikan manusia atau semakin manusiawinya manusia. Pendidikan landasan utamanya moralitas yang dibangun dengan pendekatan kesadaran. Pendidikan yang keras dan tegas untuk mampu menghadapi berbagai masalah atau tantangan atas hidup atau kehidupan sekalipun ditujukan bagi kemanusiaan. Pendidikan yang di luar bagi semakin manusiawinya manusia sejatinya bukan pendidikan. Pendidikan yang ada unsur balas dendam atau unsur kebrutalan itupun merusak peradaban karena akan menghasilkan kaum luka batin yang berdampak pada berbagai penyimpangan atas kemanusiaan. Pendidikan dimulai dari gurunya atau pengajarnya. Peran guru berpengaruh besar atas hasil didik dari pendidikan. Kualitas guru bukan sebatas pada intelektualnya namun juga moralitasnya.

Guru menjadi kunci bagi keberhasilan suatu pendidikan. Pendidikan yang mendidik setidaknya dapat dilihat dari :

1.Lembaga atau wadah yang merupakan institusi pendidikan

2.Implementasi atas visi dan misi pendidikan yang dilaksanakan berbasis pembangunan karakter secara konsisten dan konsekuen

3.Kualitas guru sebagai tenaga pengajar adalah orang orang yang mampu menjadi ikon dan layak dijadikan panutan atau pikiran perkataan dan perbuatannya

4.Sistem pengajaran pelatihan dan pengasuhannya yang berbasis pada standar standar pendidikan yang universal dan global walaupun juga menggunakan kearifan lokal

5.Kurikulum pelajarannya berbasis pada pencerdasan intelektual, emosional dan sosial

6.Pola pengajarannya dibangun dengan landasan kesadaran, tanggung jawab dan disiplin

7.Infrastruktur dan sistem sistem pendukungnya atau sarana prasarananya untuk mendukung proses belajar berlatih dengan pendekatan holistik dan sistemik yang dinamis sesuai dengan kebutuhan kekinian

8.Tradisi dan nuansa akademis yang membudaya dlm lingkungan lembaga pendidikan

9.Ada wadah bagi penampungan pemikiran dan ide ide kreatif seperti jurnal maupun penerbitan

10.Kualitas rekrutmen peserta didik berbasis pada kejujuran transparan akuntabilitas secara : moral, secara administrasi, secara hukum yang berbasis pada standar nasional maupun internasional

11.Para peserta didik dapat merasakan dirinya tercerahkan

12.Prestasi peserta didik sebagai hasil didik yang fungsional dan mampu menjadi ikon yang berkarakter

13.Pengakuan dan apresiasi dari masyarakat luas atas prestasi dan kinerjanya yang profesional cerdas bermoral dan modern

Proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan melalui cara apa saja. Di era digital labirin ruang dan waktu terbuka lebar tidak lagi tersekat sekat. Mind set pendidikan harus mulai dirubah dan bukan semata mata pada ruang ruang kelas dan menghafal atau mendengar apa yang dikatakan para guru nya.

Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di era digital dan kehadiran artificial intellegent akan menggeser pola pembelajaran. Lembaga pendidikan untuk tetap dapat menjamin kualitas atau hasil didik yang cerdas dan tercerahkan maka proses belajar dibangun atas dasar spiritualitas, moralitas, kesadaran, tanggung jawab, disiplin dan budaya. Baik dari penyelenggara atau lembaga pendidikan maupun para guru sampai kepada sistem pengajarannya. Kunci. Bagaimana mampu merubah mind set program belajar mengajar dari cara konvensional ke arah kekinian yang boleh dikatakan aktual maupun virtual. Reformasi pendidikan dapat dilakukan dengan menyiapkan atau membangun :

1.Lembaga pendidikan mampu berwibawa dan menunjukkan kualitasnya dalam penyelenggaraan pendidikan atau proses belajar dengan baik dan benar

2.Para dosen atau Guru guru sebagai pilar lembaga pendidikan berkualitas dan memiliki kompetensi akademik serta mampu memotivasi mahasiswa berani kreatif dan mengajarkan cara berpikir yang proaktif problem solving untuk menemukan sesuatu kebaruan dan melakukan pembaruan

3.Dosen atau guru menjadi teladan dan didudukkan porsinya sebagai ikon pembangun peradaban, yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara

4.Fasilitas pendidikan membuat sistem back office, application dan net work yang mampu memberikan dukungan pendidikan secara virtual ada literasi ada sistem coach sistem diskusi dan belajar secara virtual serta ada sistem pengawasan atau kontrol yang mampu menghandle semua kegiatan belajar mengajar secara aktual maupun virtual

5.Para mahasiswa belajar dengan cara berpikir kreatif, inovatif, problem solving dan visioner

6.Proses belajar mengajar yang berbasis pada : keilmuan, pemahaman dan pengembangan teoritikal dan konseptual, studi kasus , problem solving, pemikiran yang berkaitan kebaruan dan pembaruan

7.Ada forum diskusi sebagai basis dialog peradaban dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang kekinian

8.Ada penerbitan untuk menampung karya para dosen atau guru dan mahasiswa secara elektronik atau cara konvensional

9.Ada jurnal ilmiah on line dan penerbitan e book yang mendukung pembangunan literasi

10.Ada kerjasama dalam maupun luar negeri untuk kegiatan akademik seperti Penelitian ilmiah, debat publik, bedah buku, simposium, workshop dll

11.Ada ikatan alumni sebagai wadah dialog dalam membangun jejaring sosial maupun pengembangan ilmu pengetahuan juga penguatan lembaga pendidikan

12.Aktif dalam kegiatan forum akademis nasional maupun internasional bench mark seminar work shop dan studi / kajian nasional maupun internasional

13.Ada publikasi proses pengajarannya ke media yang dapat dijadikan referensi dan literasi secara on line

14.Menjadi anggota forum atau asosiasi akademik nasional maupun internasional

Pendidikan di era digital tetap mampu mencapai tujuan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, pencerahan maupun transformasi ilmu pengetahuan, kaderisasi dan pembangunan peradaban.

Smart campus mendukung adanya kepercayaan kepada publik. Untuk mendapatkan kepercayaan publik, lembaga pendidikan diharapkan melalui penerapan smart campus setidaknya hasil didiknya mampu :

1.Sebagai petugas polisi yang profesional (ahli)

2.Pikiran, perkataan dan perbuatan serta kebijakannya cerdas (kreatif atau inovatif)

3.Apa yang dilakukan sebagai pemimpin moralitas ditunjukan dalam upaya membangun : kesadaran, tanggung jawab dan disiplin

4.Visioner dan modern yang ditunjukan mau dan mampu melakukan perubahan yang dinamis

5.Kebijakan yang dilakukan menunjukan sebagai langkah langkah anti korupsi

6.Dalam menjalankan kewenangan, tugas dan tanggung jawab transparan yaitu terukur dan jelas pentahapannya

7.Pelaksanaan tugasnya akuntabel dapat dipertanggungjawabkan secara: moral, hukum, administrasi, fungsional dan sosial

8.Kebijakannya berbasis data dan informatif yang menuju pada one stop service berbasis pada sistem big data

9.Apa yang menjadi pelayanan publik mudah diakses, kapan saja di mana saja

10.Standar pelayanan publik setidaknya memenuhi unsur: cepat, tepat, akurat.

proses belajar mengajar dalam Smart Campus melalui dialog peradaban untuk mentransformasi dalam suatu komunikasi, untuk: 1.Membangun kemitraan,

2.Memahami,

3.Membimbing maupun mencerahkan,

4.Mencari akar masalah maupun menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

Semua itu kembali pada keutamaan polisi dalam pemolisiannya bagi : Kemanusiaan, Keteraturan Sosial dan Peradaban.

Smart Campua dalam mereformasi Lembaga Pendidikan kepolisian melihat polisi sebagai :

Petugas

Fungsi

Institusi. Yang menunjukan passionnya dalam pemolisiannya :

1.Polisi sebagai penjaga kehidupan

2.Polisi sebagai pembangun peradaban

3.Polisi sebagai pejuang kemanusiaan

4.Polisi sebagai penegak hukum dan keadilan

5.Pemolisiannya menunjukkan tingkat dan kualitas : profesional, cerdas bermoral dan modern yabg dilandasi : kesadaran, tanggung jawab dan disiplin

6.Pemolisiannya smart policing, harmoni dan terintegrasinya conventional policing, electronic policing dan forensic policing

7.Pemolisiannya berbasis pada supremasi hukum

8.Pemolisiannya mampu memberikan jaminan dan perlindungan HAM

9.Pemolisiannya transparan dan akuntabel secara moral, secara hukum, secara administrasi, secara fungsional dan secara sosial

10.Pemolisiannya berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Harapannya para alumni Lemdiklat Polri di masa depan memiliki keunggulan sbb:

1.Memiliki karakter kepemimpinan transformasional, yang dibangun berbasis moralitas dengan kesadaran, tanggung jawab dan disiplin dalam kejujuran, kebenaran dan keadilan

2.Memiliki wawasan kebangsaan dan jiwa patriotisme

3.Memiliki pemahaman keutamaan polisi dalam pemolisiannya

4.Memiliki wawasan dan pengetahuan serta kemampuan menghadapi era global, era digital maupun era kenormalan baru

5.Memiliki pengetahuan dan kemampuan manajerial maupun operasional dalam menghadapi situasi krisis/ fakta brutal / situasi emerjensi maupun kontijensi

6.Memiliki keberanian untuk belajar dan memperbaiki kesalahan di masa lalu

7.Memiliki kesiapan menghadapi ancaman, tantangan, tuntutan, harapan dan kebutuhan di masa kini

8.Memiliki kemampuan untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik

9.Mampu menjadi ikon petugas yang profesional, cerdas bermoral dan modern

10.Mampu membangun kepercayaan publik, dalam mendukung keamanan dalam negeri dan pembangunan nasional. **

Shang 180924

Share