Keamanan Dalam Negeri
TRANSINDONESIA.co | Keamanan dalam negeri merupakan keteraturan sosial untuk mendukung produktifitas agar masyarakat dapat bertahan hidup tumbuh dan berkembang. Dalam konteks melindungi mengayomi melayani dan menegakkan hukum maka keamanan dan rasa aman wujud harmoni dalam kehidupan sosial kemasyarakatanm
Hakekat Keamanan Dalam Negeri:
1. Adanya Keamanan dan Rasa Aman warga masyarakat
2. Harmoni dalam Kebhinekaan
3. Tegak dan adanya Budaya Patuh Hukum
4. Pemberdayaan Sumber Daya bagi Keadilan Sosial
5. Penanganan Konflik Secara Beradab
6. Semakin Manusiawinya Manusia
7. Terwujud dan Terpelihara Keteraturan Sosial
8. Transparan dan Akuntabel
9. Berorientasi pada Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
10. Perlindungan, Pengayoman dan Pelayanan kepada publik berstandar Prima.
Suatu negara yang modern menjaga keteraturan sosialnya dengan menjamin keamanan dan rasa aman, agar warganya dapat beraktifitas dan menghasilkan produksi untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang. Di situlah kepolisian dibangun dan ditumbuhkembangkan dengan berbagai model pemolisiannya untuk dapat mewujudkan keteraturan sosial, menegakan hukum dan keadilan dengan tetap memberikan jaminan dan perlindungan HAM.
Kehidupan berbangsa dan bernegara dalam negara yang berdaulat adalah untuk membuat bangsa itu berdaya tahan berdaya tangkal bahkan berdaya saing.
Kehidupan berbangsa dan bernegara ditandai adanya peradaban,
Peradaban seringkali disalah maknai dengan sebatas teknologi, di dalam peradaban ada etika logika estetika dsb, walaupun kompleks namun bukanlah sesuatu yang abstrak.
Peradaban ada dan digunakan dalam kehidupan manusia terutama dalam hidup bersama dan mengeksploitasi maupun memberdayakan sumberdaya.
Tingkatan atau strata peradaban ditunjukkan dari semakin warasnya para pemegang otoritas untuk mampu mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara mensejahterakan memberikan keamanan dan rasa aman serta mendukung bagi meningkatnya kualitas hidup manusia.
Peradaban direfleksikan pada kebijakan kebijakan publiknya termasuk dalam hal olah raga olah rasa dan olah pikir.
Tanpa disadari suatu peradaban akan terus ada dan terus diturunkan selama manusia masih ingin bertahan dan berkembang
Banyak simbol-simbol peradaban yang bisa dibuat tergantung sejauh mana political willnya dijadikan acuan untuk berpikir dan berbuat. (Chrysnanda Dwilaksana)
Lembah Someah 221123