Sebuah sensor terbuat dari kawat emas dan berukuran setipis kulit manusia diciptakan untuk memantau tekanan darah
TRANSINDONESIA.CO – Ilmuwan di Australia kembali membuat gebrakan baru. Sebuah sensor terbuat dari kawat emas dan berukuran setipis kulit manusia diciptakan untuk memantau tekanan darah, denyut nadi, dan detak jantung seseorang.
Peneliti asal Monash University, Dr Wenlong Cheng, mengatakan, sensor tersebut memiliki potensi besar untuk memantau kesehatan masyarakat kapan saja dan di mana saja.
Para peneliti yang berasal dari gabungan Monash University dan Melbourne Centre for Nanofabrication menggunakan kawat tipis (ultrathin gold nanowires) yang memiliki ketebalan sekitar dua nanometer.
“Kami memilih itu karena tergolong fleksibel dan memiliki konduktivitas yang baik. Selain itu, bahan-bahan itu sangat kuat dan sangat cocok untuk perangkat yang digunakan,” kata Dr Cheng seperti dilansir Daily Mail.
Dengan bahan-bahan yang digunakan itu, lanjut Dr Cheng, menandakan bahwa alat tersebut mampu mengukur tekanan darah atau denyut nadi secara real time dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi. Termasuk ketika digunakan saat latihan dan tidur.(lp/sis)