Cak Imin: Gus Yaqut Petingkalan Barno Ae, Ora Usah Direken

TRANSINDONESIA.co | Ketua Umum PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyentil Menteri Agama (Menag) sekaligus Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang dianggapnya banyak tingkah.

“Nek Gus Yahya (Yahya Cholil Staquf) ngono, Gus Yaqut petingkalan, barno ae, barno, barno. Latihan dadi pemimpin, ora usah direken. (Kalau Gus Yahya begitu, Gus Yaqut banyak polah, biarin aja. Latihan jadi pemimpin, enggak usah digubris),” seloroh Cak Imin saat memberikan orasinya dalam acara Silaturahmi 1.000 Kyai Dan Ibu Nyai di Pondok Pesantren Al-Falahiyyah Mlangi, Sleman, Rabu (11/10).

Dia juga bergurau menyentil Nahdlatul Ulama (NU) yang terlalu banyak pemimpin sehingga terkadang sulit disatukan. Dia menyebut orang-orang yang lahir di NU kebanyakan jadi pemimpin.

“Wes terlatih dadi pemimpin nek nganggur gatel (sudah terlatih jadi pemimpin, kalau nganggur gatal),” ucapnya.

“Nek kulo dados duet kalih Mas Anies (Anies Baswedan) niku wong NU nek gatel takslentiki kabeh, ojo gatel baris, baris, baris. (Kalau saya jadi duet sama Mas Anies, itu orang NU kalau gatel saya selentik semua. Jangan gatel, baris, baris, baris.)” lanjutnya bergurau.

Kata Cak Imin, berbeda pendapat dalam tubuh Nahdlatul Ulama (NU) adalah hal biasa. Mulanya ribut-ribut akhirnya tertawa bersama.

“Wong NU niku terkenal e nopo, gegeran dadi ger-geran (Orang NU itu terkenalnya apa, ribut-ribut akhirnya ketawa bareng),” katanya.

Dikutip dari cnnindonesia.com, Cak Imin yakin sepenuhnya orang-orang NU mampu menjaga ukhuwah nahdliyah, wathoniah, dan islamiyah. Saling mempertahankan antarkader dari sikap saling pecah belah.

“Insyallah ijtima ulama, mayoritas ulama, tetap satu barisan dalam politik Ahlussunnah wal Jama’ah. Pokoknya beda pendapat biasa, baik-baik saja,” ucapnya.

Cak Imin dan Menag Yaqut belakangan ini saling sentil sejak pasangan AMIN deklarasi maju Pilpres 2024.

Sebelumnya, Yaqut menyinggung pemimpin bermulut manis saat acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9). Dia meminta masyarakat memilih pemimpin dengan melihat rekam jejaknya.

Trans Global

Yaqutjuga menyinggung soal penggunaan agama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia pun menyentil pemilihan pemimpin yang hanya berdasarkan wajah tampan dan bermulut manis.

Pernyataan itu ditanggapi pimpinan PKB, partai yang menaungi Yaqut, termasuk dari Cak Imin selaku ketua umum PKB.

“Itu omongan buzzer,” ucap Cak Imin sambil tertawa di Jakarta, Minggu (1/10).

Pernyataan itu serupa dengan ucapan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

“Buang-buang statement menurut saya, buang-buang omongan yang enggak perlu. Ini kan omongan pinggir jalan, omongan buzzer, omongan provokator yang seperti itu,” tutur Jazilul.

Yaqut sementara itu mengatakan dirinya memiliki kepentingan untuk menjaga agar jangan sampai agama diperalat menjadi kepentingan politik.

Oleh karenanya, ia tidak mempermasalahkan jika dianggap seperti seorang buzzer. Ia mengatakan perbedaan pendapat adalah hal yang sah-sah saja.

“Kalau ada karena saya memiliki kepentingan ini, kalau orang mengatakan saya ini buzzer, mengatakan saya ini ya sebangsa buzzer itulah, ya biarin aja enggak papa, ini soal beda pendapat, itu ya sah-sah saja orang mau ngatain saya buzzer juga nggak papa,” kata Yaqut saat acara launching logo dan tema hari santri 2023 di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (6/10).

Ia mengatakan pernyataan soal penggunaan agama untuk kepentingan politik yang pernah disampaikannya, tidak ditujukan kepada seseorang atau kelompok tertentu.

Yaqut justru menyentil balik pihak-pihak yang tersinggung dengan pernyataannya.

“Saya tidak menyebut seseorang atau satu kelompok tertentu, ini berlaku umum, secara umum ini berlaku keseluruhan. Jadi kalau kemudian ada yang tersinggung, ada yang merasa kesentil, gitu ya mohon maaf, mohon maaf mungkin anda lelah, atau piknik kurang, ya ndak tahu,” katanya. [cnn]

Share