FBI Peringatkan ‘Titik Balik’ di saat Pemerintah Asing Menarget Penduduk AS
TRANSINDONESIA.co | Pertempuran antara Amerika Serikat dan rezim-rezim otoriter bergerak melampaui batas dunia maya dan semakin sering terjadi di wilayah AS karena negara-negara seperti China dan Iran menarget para pembangkang dan kelompok-kelompok minoritas dalam sejumlah operasi yang semakin berani.
Pejabat senior kontraintelijen FBI, Rabu (19/4), memperingatkan tentang taktik baru dan “batas-batas yang dilanggar” oleh semakin banyak negara. Dia mengatakan AS sekarang menghadapi “titik balik” dalam upaya menangkis represi yang melampaui batas negara.
“Perubahan yang kami coba soroti adalah semakin meningkatnya tingkat ancaman, dan ancaman kekerasan, ancaman intimidasi yang melewati batas-batas yang belum pernah kami lihat sebelumnya,” kata seorang pejabat senior kontraintelijen FBI kepada para wartawan, dengan syarat anonim sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh biro itu.
“China, Iran, dan negara-negara lain melihat ini sebagai prioritas bagi mereka untuk menstabilkan rezim mereka dan memastikan bahwa mereka dapat terus bertahan,” kata seorang pejabat senior kedua. “Mereka meningkatkan prioritas ini … mereka lebih bersedia pergi ke wilayah AS untuk mengejar para pembangkang.”
Peringatan yang disampaikan hari Rabu dari FBI itu datang hanya beberapa hari setelah FBI menangkap dua warga Kota New York, dan menuduh mereka mengoperasikan kantor polisi rahasia dan ilegal atas nama Kementerian Keamanan Publik China. [voa]