Presiden Prancis: Tawaran Kerja Sama Kapal Selam dengan Australia Masih berlaku

TRANSINDONESIA.co | Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kamis (17/11), mengatakan tawaran untuk kerja sama kapal selam dengan Australia masih berlaku, setelah pertikaian pahit atas kontrak yang dibatalkan tahun lalu mengancam hubungan kedua negara.

Macron sangat marah ketika perdana menteri Australia sebelumnya, Scott Morrison, tiba-tiba membatalkan kontrak pembelian selusin kapal selam bertenaga diesel dari Prancis, dan mengumumkan kesepakatan untuk membeli sejumlah kapal selam bertenaga nuklir dari AS atau Inggris.

Perselisihan itu merusak hubungan dan mengancam akan membatalkan perjanjian perdagangan Uni Eropa-Australia, tetapi kedua pihak telah berbaikan sejak Perdana Menteri Anthony Albanese mengambil alih kekuasaan di Canberra.

Pengiriman kapal selam nuklir baru bisa memakan waktu bertahun-tahun, dan berpotensi membuat Australia tertinggal dari segi kemampuan pertahanan sewaktu Tiongkok meningkatkan langkah agresifnya di kawasan tersebut.

Berbicara di Bangkok sehari setelah bertemu Albanese di sela-sela KTT G20 di Indonesia, Macron mengatakan tawaran Prancis “tetap terbuka”. Ia mengatakan Prancis tidak akan memasok kapal selam nuklir ke negara asing, sehingga tawaran itu hanya terkait kapal konvensional. Ia menambahkan, pengadaan kapal-kapal konvensional itu akan menjamin “kebebasan dan kedaulatan” Canberra dan bahwa pembuatan kapal-kapal itu akan dilakukan di Australia. [voa]

Share