TRANSINDONESIA.CO – Pemadaman listrik di Kota Medan, Sumatera Utara, bukan hanya terjadi pada hari biasa atau hari kerja, tetapi juga pada hari libur, yakni Sabtu dan Minggu.
“Warga Medan juga semakin heran dengan kebijakan yang dilakukan manajemen Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumut yang masih terus memadamkan listrik,” kata Ketua Yayayan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara, Abubakar Siddik di Medan, Minggu.
Pada hari Minggu (22/6/2014), menurut dia, pemadaman listrik di Kota Medan terjadi pukul 18.00 WIB hingga puku 22.15 WIB, sehingga membuat warga resah dan sebahagian tidak bisa menonton di televisi debat Calon Presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Calon Presiden nomor urut 2, Joko Widodo.
“Pada hari Minggu ini, terjadi pemadaman listrik di Jalan Halat, Jalan Amaliun, Jalan Sisingamangaraja Medan dan beberapa lokasi lainnya,” ucap Abubakar.
Dia menyebutkan, pernyataan pihak manajemen PLN Wilayah Sumut yang menyebutkan bahwa tidak adanya lagi pemadaman listrik di Medan, hanya slogan.
“Ini hanya sekadar janji-janji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kepada warga Medan,” ujarnya.
Abubakar mengatakan, warga saat ini tidak butuh ucapan, dan konsumen perlu bukti nyata, serta kebenaran.
“Manajemen PLN Wilayah Sumut juga harus memikirkan agar pemadaman listrik di kota Medan tidak terjadi pada bulan puasa atau Ramadhan,” katanya.
Abubakar menambahkan, pihak manajemen PLN Wilayah Sumut juga harus menepati janjinya mengenai rencana menyewa mesin pembangkit listrik untuk menutup devisit listrik yang terjadi di daerah tersebut.
Dengan disewanya mesin diesel pembangkit listrik itu, dan diharapkan tidak ada lagi pemadaman listrik di Kota Medan dan daerah lainnya di Provinsi Sumut.
“Manajemen PLN Wilayah Sumut harus tetap peduli mengenai permasalahan seringnya terjadi pemadaman listrik, karena mengecewakan masyarakat,” kata Abubakar. Kaswir.(ant/dhon)