Kado HUT Bhayangkara ke 75: Serbuan Vaksinasi dan Kampung Tangguh Nusantara

TRANSINDONESIA.CO | Semakin meningkatnya ketakutan masyarakat atas ancaman wabah mematikan hingga maraknya penyalahgunaan narkoba di tanah air. Keprihatinan berlangsung di sela HUT ke 75 Bhayangkara pada 1 Juli 2020 ini, sangat kita apresiasi Kapolri  Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang telah mengintruksikan seluruh Kapolda gelar Serbuan Vaksinasi dan mengawal pelaksanaan vaksin dari Polres sampai Polsek untuk terus meningkatan pelayanan masyarakat.

Para Kapolda harus menguatkan operasi narkoba sampai tuntas dari hulu ke hilir dengan masing-masing markas Kepolisian daerah membentuk Kampung Tangguh. Demi keselamatan bersama pimpinan Polri juga memerintahkan internal kepolisian harus patuh dan disiplin prokes dengan sungguh sungguh terapkan program 5M. Jangan sampai akibat kelalaian anggota Polri meninggal dunia karena Covid-19 dengan tegas akan dilakukan evaluasi kinerja bahkan mencopot jabatan pihak SDM terkait di internal Polri.

Pengungkapan 1.129 ton sabu produk Timur Tengah yang digelar langsung Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Polda Metro Jaya pekan lalu adalah terbesar selama tahun 2021. Kapolri ingatkan pula jajaran Polri tingkatkan pengungkapan kasus narkoba dan tidak main-main dengan narkoba.

Orang nomor satu di Mabes Polri itu  prihatin era pandemi peredaran narkoba masih terjadi. Tugas Polri dengan motto Presisi era pandemi saat ini penuh tantangan dihadapkan tidak saja ancaman mematikan covid juga menuntaskan jaringan narkoba internasional menambah Kamtibmas.
Demikian penanggulangan memerangi virus Corona. Selama pandemi bisa menimpa siapa saja. Karena itu Polri terus bekerja tanpa kenal lelah dengan target memutus mata rantai virus Covid-19 agar cepat berakhir dan lenyap dari bumi Indonesia.

Saat ini hadiah HUT ke 75 Polri kepada masyarakat sangat tepat, yakni fokus dan intensif menangani berbagai proses pencegahan penularan Covid-19 dengan membuka posko posko pelaksanaan pengamanan gelar vaksin pada sejumlah lokasi, mencegah kegiatan kerumunan masa, dan peningkatan kerjasama dengan pihak terkait yakni gelar penyekatan pergerakan orang d daerah perbatasan atau kawasan tertentu.

Kampung Tangguh menjadi salah satu andalan Polri dalam memerangi Covid-19. Keberadaan Kampung Tangguh itu dalam rangka memperkuat peran serta masyarakat dalam memerangi virus Corona yang telah merenggut puluhan ribu nyawa manusia dan satu juta lebih orang positif terpapar virus yang cukup menakutkan itu di seluruh Indonesia.
Kampung Tangguh berperan dalam pengendalian Covid-19 di tingkat RW sudah bisa dilakukan berbasis gotong royong masyarakat. Strategi ini dipandang cukup representatif dalam rangka menekan angka penularan Covid-19 di Tanah Air karena melibatkan langsung seluruh elemen masyarakat yang ada di tingkat bawah atau RW.

Kampung Tangguh pertama kali muncul dengan nama Kampung Tangguh Semeru (diawali wilayah Jawa Timur). Kemudian  dikembangkan kembali Irjen Fadil Imran saat Kapolda Metro Jaya dengan nama Kampung Tangguh Jaya (wilayah Ibukota).

Melihat hasil yang dicapai dari Kampung Tangguh Jaya dalam menekan angka Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lebih berharap besar memerintahkan seluruh Markas Polda sampai Polsek di Tanah Air mendirikan Kampung Tangguh Nusantara. Diharapkan penyebaran virus Covid-19 di level RW atau pedesaan bisa ditekan semaksimal mungkin karena langsung bisa diantisipasi oleh seluruh masyarakat yang ada di wilayah tersebut.

Harus diakui, keberadaan berdirinya Kampung Tangguh Nusantara di Indonesia diharapkan masyarakat sadar ikut andil dalam proses pengendalian penyebaran virus Covid-19. Sebab, masyarakat di mana dan kapan pun bisa terancam inveksi Covid-19 m

Karena itu secara sadar ikut melakukan tahapan protokol kesehatan terhadap dirinya, terhadap orang-orang di sekitarnya, terutama terhadap orang luar yang kebetulan hendak masuk ke wilayah tersebut.
Pada setiap setiap pintu gerbang masuk wilayah itu kini sudah ada posko yang dijaga langsung oleh masyarakat. Langkah ini untuk mendeteksi masuknya orang luar ke wilayah mereka. Kalau pun ada orang luar yang hendak berkunjung ke wilayah mereka, warga di sana dengan sigap langsung melakukan sejumlah tahapan protokol kesehatan (prokes) guna memastikan tidak adanya virus yang dibawa oleh orang itu ke wilayah mereka.

Kondisi ini bisa di lihat dari semangat masyarakat dalam menjaga posko secara bergantian untuk memantau lalu lintas masuknya orang luar ke wilayah tempat tinggal mereka. Kegiatan ini jelas sangat efektif karena ada proses sterilisasi yang dilakukan berbasis swadaya. Langkah ini diharapkan bisa menekan penyebaran virus Corona dalam satu wilayah sangat kecil karena ruang masuk orang luar sangat terbatas. Kalau pun ada orang luar masuk harus melalui proses protokol kesehatan yang ketat.

Sekarang semua kita hanya memegang sebuah harapan agar pandemi Covid-19 yang sudah satu tahun lebih melanda Indonesia segera berlalu dan masyarakat bisa kembali hidup normal, beraktivitas seperti semula.

Secara konseptual, Kampung Tangguh Jaya diawali oleh Polda Jawa Timur, kemudian diperluas Kapolri dengan Kampung Tangguh Nusantara, disambut masyarakat ibukota hingga pedesaan untuk efektivitas memutus mata rantai penularan Covid-19 secara Nasional, menyusul munculnya varian baru delta yang 10 kali lebih cepat menyerang korban sesuai instruksi Kapolri harus segera dilaksanakan   para kapolda.

Dirgahayu Bhayangkara ke 75  (1 Juli 1946 – 1 Juli 2021):

“Transformasi polri yang presisi mendukung percepatan Penanganan Covid-19 untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi Nasional menuju Indonesia Maju. Semoga Polri tetap berkomitmen menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif dalam tatanan hidup baru di tengah pandemi Covid-19”.*

Gardi Gazarin, SH.
Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK)

Share
Leave a comment