Singkat Padat Cepat Membawa Manfaateb
TRANSINDONESIA.CO | Media sosial (medsos) sangat berbeda dengan media media lainnya. Keinginan di medsos rata rata ingin singkat padat tidak mbulet. Dengan harapan cepat membawa manfaat. Ide gagasan apa segera disampaikan dan diserap. Era digital disrupsinya berdampak luas dari pencerdasan pembodohan hingga mengaduk aduk emosi publik bisa dilakukan. Informasi membanjir begitu cepat dan entah akurat atau tidak semua campur aduk.
Tatkala kita tidak mampu menggunakan dan menelan semua apa adanya memang alan juga seperti meracuni. Kemampuan mengkatagori dan memahami makna di balik gejala atau fakta atau fenomena menjadi penting. Informasi tatkala dibiarkan tanpa dianalisa maka akan menjadi sampah. Informasi di era digital memerlukan kemampuan menangkap algoritma yang mampu menunjukkan pola atau modelnya.
Tatkala dituntut singkat padat cepat membawa manfaat di sinilah kemampuan mengabstrasikan menjadi penting. Mampu menghubung hubungkan antar fenomena dan mengabstraksikan atau berpikir secara konseptual atau teoritikal. Agar tidak terjebak pada labirin informasi dan mampu menggunakannya dalam pendekatan pandangan dari helikopter. Maksudnya ke depan kebelakang ke samping ke bawah ke atas dapat dilakukan.
Informasi yang ditampilkan menjadi semacam gaya atau trend baru. Apa saja yang diinginkan hampir terpenuhi. Dari religi tradisi hobi komuniti pelayanan pelayanan publik semua ada. Teknologi telah merubah situasi dan membuat manusia terhanyut pada medsos, penggunaan gadget sebagai power on hand.
Kembali pada kompetensi yang menjadi habitus baru di era digital dapat dikatakan kemampuan mengkategorikan, kemampuan menghubung hubungkan atau mengkonstruksi atau membuat model dengan dasar pemikiran yang holistik dan sistemik. Sehingga dengan singkat padat mampu menunjukkan esensinya fundasinya bahkan akarnya yang boleh dikatakan sebagai prinsip prinsip yang mendasar dan berlaku umum.
Kemampuan mengabstraksikan ini sebenarnya kemampuan berpikir analisi atau bekerja secara konseptual teoritikal melalui algoritma dan mampu memahami makna dan menjabarkannya apa yang ada di balik fenomena atau gejala atau fakta. Tatkala kemampuan itu tiada maka mabuk informasi dengan berbagai pengaruh candunya maka manfaat akan menjadi mudarat.**
Jkt 8 April 2021
Chryshnanda Dwilaksana