Antisipasi Erupsi Sinabung, BNPB Koordinasi Kesiapan Pemda Karo

TRANSINDONESIA.CO – Beberapa hari terakhir Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi. Meskipun erupsi tidak berdampak signifikan, kesiapsiagaan tetap menjadi perhatian pemerintah daerah setempat dan BNPB, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Menyikapi situasi erupsi Sinabung, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Karo. Ia melihat langsung kondisi di lapangan, khususnya kesiapan masyarakat menghadapi erupsi gunung yang berketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu. Didampingi Bupati Karo, Kepala Pos Pengamatan Gunung api Sinabung, Polres Tanah Karo dan Kodim 0205/TK, Lilik juga membagikan masker kepada warga di Desa Namanteran.

Saat di desa itu, Lilik menyampaikan, “Pemda harus mengambil langkah cepat, segera adakan rapat koordinasi, dalam upaya kesiapsiagaan dan penanganan erupsi Gunung Sinabung.”

Ia berharap pemerintah daerah telah melakukan antisipasi dan perencanaan apabila terjadi erupsi besar.

“Artiannya jika Gunung Sinabung erupsi besar, Pemkab Karo harus sudah siap, jangan seperti erupsi terdahulu yang memakan korban serta dibutuhkan juga dukungan Polres Tanah Karo, Kodim 0205/TK dan pemerintah provinsi Sumatera Utara,” ujar Lilik di Desa Namanteran, Kamis (13/8/2020).

Di tempat yang sama, Dansatgas Gunung Sinabung Yuli Eko Hadiyanto menyampaikan, “Kami dari dansatgas tetap menghimbau kepada masyakarat yang berada di seputaran lingkar sinabung agar tetap waspada dan jangan memasuki kawasan zona merah yang sudah ditentukan Pusat Vulkanologi.”

Sementara itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyambut baik atas kunjungan BNPB dan juga atas bantuan yang diberikan dalam menangani erupsi Sinabung.

“Terimakasih atas perhatian dari BNPB untuk masyarakat Kabupaten Tanah Karo,” kata Bupati.

Selanjutnya, rombongan bergerak ke Pos Pemantauan Gunungapi Sinabung yang berada di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat untuk melihat secara visual kondisi Gunung Sinabung.

Kepala Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, Armen Putra mengatakan masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Ia menambahkan, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Gunung Sinabung masih erupsi hingga hari ini, Jumat (14/8/2020), pukul 10.30 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat tinggi kolom erupsi hingga 2.100 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan.  PVMBG masih menetapkan status Gunung Sinabung pada Level III atau Siaga.[rel/sur]

Share